Minggu, 27 Januari 2019

Menginap di The Himana Hotel Malang

Minggu, Januari 27, 2019 0 Comments
Akhir tahun 2018 kemarin kami sekeluarga seneng banget bisa jalan-jalan ke kota Malang. Dulu pernah sih jalan-jalan kesini pas Sakha masih kecil. Sekarang udah hadir Sakhi yang makin memeriahkan suasana. Bikin suasana ramai karena tangisannya juga

Baca : Mbolang ke Malang

Nah selama di Malang kemarin kami menginap di The Himana Hotel. Kami udah hunting hotel jauh-jauh hari sebelum mudik, jatuhlah pilihan ke hotel ini karena on budget gitu. Selain on budget, hotel ini juga terletak di tengah kota plus dekat dengan mall juga. Pengalaman nyaman menginap hotel dekat mall saat di Magelang dulu membuat kami ingin mengulanginya lagi.

Baca : Grand Artos, Hotel Strategis di Magelang

Kami booking hotel lewat situs Pegipegi.com, lumayan waktu itu dapet diskon 10%.  Untuk dua malam kami merogoh kocek total sejuta. Untuk tahun baru, rate ini tergolong affordable karena hotel lain di kota Malang bisa sampe sejuta harga per malamnya. Khusus customer yang booking lewat Pegipegi.com dianjurkan untuk menelepon pihak hotel H-1 kedatangan untuk konfirmasi.

Singkat kata, hari H pun tiba. Kami sampai The Himana Hotel sekitar pukul 14.00. The Himana Hotel terletak di Jalan Raya Dieng no 31, Pisang Candi, Malang. Hotel ini satu area dengan mall Malang City Point. Karena satu area dengan mall, tamu hotel bisa memarkirkan kendaraan di parkiran basement mall.

Kami check-in tanggal 30 Desember sekitar pukul 15.00. Proses check-in tidak membutuhkan waktu lama. Saya cuma dimintain KTP untuk difotokopi. Tapi agak mengagetkan juga karena hotel ini menerapkan sistem deposit. Tamu hotel diwajibkan deposit sejumlah Rp. 100.000. Untuk mendapat free parking, tamu hotel harus meminta stempel kepada resepsionis setiap menerima tiket parkir baru. Akhirnya proses check-in selesai, kami mendapatkan kartu kunci kamar dan kwitansi untuk pengambilan deposit saat check-out nanti. Kami mendapat kamar di lantai 15 gaes

Lobby
Area lobby di hotel ini tidak terlalu "wah" dengan design kekinian. Mungkin memang tema hotel ini minimalis. Sofa yang digunakan sebagai ruang tunggu pun juga sofa seperti layaknya di ruang tamu rumah, memberi kesan homey. Sofa tunggu terbagi menjadi tiga bagian, satu di depan dekat pintu masuk, sedangkan yang lain di depan kanan kiri meja resepsionis.
Sofa dekat pintu masuk
Sofa depan kanan resepsionis
Sofa depan kiri resepsionis
Area lobby ini besar dan bersih. Part paling mencolok dari lobby adalah meja resepsionis dengan corak merah kuning yang dihiasi dengan lampu lampion. Terdapat dua resepsionis yang stand by disini. Semuanya ramah.
Meja lobby
Walaupun mengusung tema minimalis, corak warna kombinasi antara dinding, meja dan sofa membuat area lobby menjadi "hidup".

Lift
Tidak seperti lift di Same Hotel Malang, dimana sebelum menggunakannya tamu wajib men-scan kartu kunci kamar, di Himana Hotel ini tamu bisa langsung menggunakan liftnya. Terdapat dua lift di hotel ini. Ukuran liftnya juga tidak terlalu besar.

Baca : Menginap di Same Hotel Malang

Kamar
Kami dapat kamar nomor 22 di lantai 15! Lokasi kamarnya dekat dengan pintu darurat. Kamar nomor 22 ini menghadap jalan utama alias Jalan Dieng. Seperti dugaan kami di awal, kamar ini luasnya gak terlalu besar. Furniturenya juga minimalis. It's okey, karena kan disini cuma numpang bobok aja tho..hehehe.. Gak niat goleran di hotel doang kayak pas ke Magelang dulu.

Walaupun ruangannya gak terlalu besar, tapi fasilitas kamar hotel ini cukup lengkap lho. Di dalam kamar bisa ditemuin rak untuk tempat baju, rak sepatu, meja rias merangkap meja kerja, tv LCD dan mini bar. Huwow, mayan banget kan.
Rak baju dan rak sepatu
Meja kerja mernagkap meja rias
Lorong kamar
Mini bar
Ini gongnya, pas gorden kamar dibuka tuh kami bisa melihat pemandangan indah kota Malang. Bikin fresh mata! Sebenernya agak ngeri juga karena jendela kamar ini tipenya yang bisa dibuka gitu, tapi doi agak tinggi jadi aman untuk anak-anak.
Pemandangan saat mendung
Pemandangan saat cerah, ada gunung!
Pas malam pergantian tahun tiba bisa dibayangin kan gimana serunya menikmati gempita kembang api di kota Malang dari lantai 15 ini. Plus pihak Malang City Point sendiri juga ada agenda menyalakan kembang api. Rasanya seneng banget, kapan lagi bisa lihat kembang api dari atas dan dekat Pertama kali dalam hidup ini!
Kembang api dari dekat
Menikmati kembang api yg nyala di jauh sana

Bed
Bed yang digunakan di kamar ini bertipe Queen size. Sempat ragu juga apa muat bed ukuran ini dibobokin orang empat? Plus luas kamar kan gak terlalu besar tho, ayah Sakha juga gak mungkin goleran di lantai.
Queen bed
Eng ing eng, ternyata muat sodara buat dibobokin orang empat. Kami berempat bobok nyaman kecuali Sakhi. Saya ngerasanya Sakhi ini capek setelah perjalanan jauh, plus sumpek juga karena gak bisa explore merangkak. Jadinya harus ditimang-timang dulu baru dia kalem.
Si susah tidur

Bathroom
Di dalam kamar mandi fasilitasnya juga oke lho. Tamu hotel mendapatkan toiletries berisi sabun batang, sabun cair merangkap shampoo, sikat gigi, odol, shower cap, kresek dan cotton bud.
Toiletries set
Jujur aja area kamar mandi ini terbilang kecil. Saat akan memandikan Sakhi di wastafel, kami harus berdesak-desakan gitu. Tapi gak apa-apa so far aman-aman aja. Oh ya air di wastafel juga anget lho, gak cuma anget di shower utamanya aja.
Area wastafel
Area mandi
Shower di kamar mandi ini cuma satu, yaitu shower besar yang nancep di bagian atas itu. Tidak tersedia shower yang bisa dipegang tangan. Dua buah handuk bersih berukuran besar juga disediakan untuk tamu. Area basah dan kering dipisahkan oleh kaca tanpa pintu. Ya walaupun area kering bisa jadi basah banget karena keberingasan Sakha saat mandi.
Handuk
Walaupun kamar mandi ini ukurannya kecil tapi kebersihan tetep terjaga. Kegiatan mandi juga enjoy aja walaupun sempit. Oh ya ada satu nilai plus juga, hotel ini menyediakan hair dryer. Asik ngebantu banget untuk keringin rambut sebelum pake jilbab.
 
Service
Jadi ceritanya saat sampe kamar, TV kamar kami mengalami gangguan. Blas gak ada channel apa-apa gitu. Telepon lobby untuk minta dibenerin, lalu staff hotel pun datang gercep ke kamar. Setelah beberapa menit menunggu, channel TV pun sukses dibenerin. Channel TVnya sangat lengkap ternyata.
List channel TV
Saat kami meninggalkan hotel untuk perjalanan ke Batu, kami memberikan note "Do Not Disturb" di pintu kamar. Tapi agaknya gak terbaca oleh staff kebersihan hotel, ternyata kamar kami tetep dibersihin dong . Semoga lain waktu bisa lebih teliti lagi ya..

So far service di hotel ini memuaskan. Staff hotel yang kami temuin ramah-ramah dan komunikatif. Oh ya fyi pada hotel ini tidak tersedia fasilitas free swimming dan free breakfast karena area kolam renang dan resto masih dalam tahap maintenance.

What's Near The Hotel
Hotel ini bersebelahan dengan mall Malang City Point dan Cyber Mall Malang (dulu Dieng Plaza). Walaupun mall Malang City Point ini gak terlalu besar, tapi cocok sebagai jujug'an refreshing. Wendy's, J.co, Chatime, Starbucks, Fun City, Miniso, Ace Hardware, Guardian adalah beberapa brand beken yang terdapat di mall ini. Di mall ini juga ada bioskopnya lho, Aurora Cinema namanya.

Untuk urusan makan malam kami gak dipusingkan sama sekali karena di lantai 2 mall Malang City Point lagi ada event Go Food Festival. Beli makan pake Gopay bisa dapet cashback 50%. Wow mantab dan hemat!

Gimana dengan sarapan? Pilihan sarapan di daerah Jalan Dieng ini cukup beragam. Di sekitar hotel banyak penjual makanan seperti bubur, pecel, nasi uduk dan soto. Maklum daerah ini sangat dekat dengan kampus Universitas Merdeka Malang, jadinya banyak penjual makanan.



Overall rasanya puas bisa menginap disini. Hotel ini bisa menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dia punya..hehehe.. Walaupun gak ada fasilitas kolam renang dan free breakfast gak menjadi masalah yang berarti.

Bagi teman-teman yang bingung mencari hotel yang dekat dengan mall, The Himana Hotel ini bisa dijadikan pilihan. Hotel ini sangat cocok dinikmati saat malam pergantian tahun karena kita bisa melihat riuhnya kembang api dari ketinggian.

Sekian review dari saya, semoga bermanfaat yaaa.. Thanks for reading!


Ringkasan :  
Nama Tempat : The Himana Malang
Alamat : Jalan Raya Dieng no 31, Pisang Candi, Sukun, Malang
Range harga kamar : Rp.280.000 - Rp. 350.000 (normal season)
Pros : Lokasi strategis dekat mall, hotel bersih, fasilitas kamar lengkap, staff ramah, koneksi wifi cepat, view yang bagus dari kamar
Cons : Tidak tersedia free breakfast, kolam renang under maintenance, luas kamar tidak terlalu luas
Rate : 4.6/5

Selasa, 22 Januari 2019

Masakan Rumahan Ala Fancy di Kenes Resto

Selasa, Januari 22, 2019 0 Comments
 
Setiap melewati Jalan Kusumanegara Jogja, saya dan pak Yayan selalu dibuat penasaran sama resto satu ini. Alasan pertama karena tulisan "Nasi Pedas" yang terpampang nyata di baliho resto. Maklum, kami adalah pecinta makanan yang membuat bibir kepanasan, plus di Jogja jarang banget ditemuin makanan pedas yang cocok di lidah. Alasan kedua lebih karena resto ini punya arsitektur yang kekinian nan mewah, instagramable gitu nama bekennya. Akhirnya diputuskan di suatu istirahat makan siang kami mampir kesini.

Sempat deg-deg'an juga pas masuk, karena waktu itu restonya lagi sepi. Sempat gugup juga membayangkan kami bakal merogoh kocek seratus ribuan demi makan siang di tempat kekinian. Kira-kira menu yang ditawarkan tempat fancy ini seperti apa sih? Bikin kami penasaran aja. Akhirnya papan menu di dinding menjawab rasa penasaran kami, ternyata harga menu tak semahal yang dikira. Ternyata resto ini menawarkan menu masakan rumahan sis..ulala..
Menu makanan
Menu minuman
Menu nasi kendil
Sistem ordernya mirip kayak resto fast food. Pilih, bayar, makan! Kami sempat bingung juga mau makan apa, akhirnya pilihan jatuh pada menu "Kendil Spesial". Menu Kendil Spesial ini terdiri dari nasi, ayam, mie, tumis / oseng, dan sambal. Pengunjung bisa memilih sendiri varian masakannya. Mau nasi putih atau nasi pedas. Mau ayam krispi, ayam rica atau opor ayam. Mau mie bihun atau mie pedas. Mau oseng putih telur, usus, atau tetelan. Kami kompak memilih varian Nasi Pedas, Ayam Rica, Mie Pedas, dan Oseng Usus. Yummmyyy..

Setelah bayar, makanan langsung kami bawa. Sedangkan minumnya nanti di antar ke lokasi tempat kami duduk. Pengunjung bisa bebas memilih mau duduk di area lantai satu atau lantai dua. Di lantai satu terdapat tempat duduk yang semi outdoor dengan nuansa taman kehijauan.
Tempat duduk di lantai satu
Tempat duduk di lantai satu
Meja kursi di lantai satu ini bermaterialkan kayu jati kokoh. Tembok di lantai satu ini dihiasi mural bertemakan bunga dan burung. Sedangkan tembok taman bertemakan semi industrialis karena memanfaatkan besi sebagai alat bantu media tanam.
Pemandangan taman
Menurut saya tempat makan di area taman ini cocok digunakan saat sore hari, karena kalau siang panas banget bok. Banyaknya kipas angin gak begitu membantu. Fyi, bangunan ini menggunakan besi kontainer sebagai temboknya, sehingga akan memantulkan panas. Udara panas seakan "terjebak" di area outdoor ini.

Di lantai dua pengunjung juga bisa memilih mau di dalam ruangan full AC atau memilih di balkon luar supaya bisa sambil menikmati pemandangan jalan. Lantai dua juga mengusung tema industrialis. Perpaduan meja kayu dan kursi besi menghiasi lantai ini. Pengunjung juga bisa duduk di sofa jika ingin suasana yang lebih santai. Tembok lantai dua dihiasi lukisan bertemakan gambar jaman dulu. Pernak pernik pajangan dan lampu-lampu unik juga turut memeriahkan suasana lantai dua.
Suasana lantai dua
Sofa di lantai dua
Kami memilih duduk di lantai dua di area balkon. Suasananya mirip dengan area dalam, minusnya cuma gak ada AC aja. Saya paling demen sama lampu yang menggantung di area ini. Mungkin pas dinyalakan saat malam tiba, ruangan ini bakal jadi sangat manis dengan temaram lampu kuning.
Area balkon lantai dua
Lampunya unik banget gaes
Duh saya semangat banget membahas tentang arsitektur fancy resto ini, sampe kelupaan kasih liat gimana penampakan makanan kami. Begini nih penampakan Kendil Spesial yang siap menggoyang lidah.
Kendil Spesial by Kenes Resto
Dari suapan pertama saya langsung jatuh cinta sama cita rasanya, pak Yayan juga gaes. Nasi pedas ini ternyata adalah nasi putih yang digoreng dengan kemangi plus irisan cabe rawit. Di atasnya ditaburi kremesan yang membuat rasanya semakin gurih. Oseng ususnya ini juga pedas, nampol banget, kusuka! Yang paling epic adalah ayam ricanya. Kuahnya pedes kentel, berminyak dan kaya akan bumbu. Sedangkan ayamnya super empuk banget. Semuanya cocok berpadu di mulut. Pedas enak!
Kepedesen gaes, gobyos
Lain waktu saya dan pak Yayan pengen makan siang disini lagi. Nagih cuy! Oh ya tempat makan ini cocok sebagai destinasi kuliner keluarga. Cocok pula untuk tempat nongkrong bareng teman-teman. Pernah juga pas kami lagi makan disini ada seorang mahasiswi lagi mengerjakan tugas dengan nyamannya.

Jadi gimana penasaran dengan resto ini? Jangan lupa mampir ke Kenes Bakery and Resto cabang Kusumanegara. Alamatnya di Jalan Glagahsari no 1-3, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta. Selain menikmati sajian masakan rumahan, pengunjung juga bisa mampir ke outlet bakery yang terletak di lantai satu. Di outlet tersebut terdapat berbagai jenis oleh-oleh khas Jogja, terutama bakpia. Beraneka jenis kue, tart dan snack juga tersedia. Paket lengkap kan!

Jangan lupa kunjungi tempat makan lain di sekitar sini ya, seperti outlet Bakso Alex dan Mie Kepang Jayakarta..


Ringkasan :   
Nama : Kenes Bakery and Resto cabang Kusumanegara 
Lokasi : Jalan Glagahsari no 1-3, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta  
Jam buka : 06.00 - 22.00    
Porsi : Kenyang 
Rasa : Enak banget 
Rating : 4.8/5

Sumber gambar :
Kenes : https://siva.jsstatic.com/id/74373/images/banner/74373_banner_0_853097.jpg

Selasa, 15 Januari 2019

Selamat Umur Tiga Puluh Lebih Satu Tahun Ayah

Selasa, Januari 15, 2019 0 Comments
Akhirnya hari ini secara resmi pak Yayan menginjak usia 31 tahun. Happy birthday ayah! Udah resmi tua kamu..hehehe.. Bentar lagi saya akan menyusul, resmi meninggalkan usia 30. Tentunya selain bertambah umur saya harap kita berdua makin dewasa, langgeng selamanya. Amiin!

Di ultah pak Yayan kali ini saya pengen mengadakan acara tiup lilin kecil-kecilan sambil foto bareng Sakha Sakhi gitu. Ga perlu kok makan-makan di resto mahal...hohoho..asal bisa kumpul keluarga dalam keadaan sehat itu sudah sangat happy banget. Saya juga menyiapkan kado nih. Kadonya ga ada surpres-surpresnya juga, tinggal tanya pak Yayan butuh apa. Beliau langsung jawab butuh dompet baru..  Maklum dompet pak Yayan dari kado ultah ke 27 lalu udah mulai butut. Huwow, brarti itu dompet udah 4 tahun umurnya. Super.


Seperti biasa sebagai sobat Shopee dan sobat Shopback udah jauh-jauh sebelum hari H saya beli dompetnya. Pas barangnya udah nyampe, disembunyiin dulu, nanti dikasihkan pas hari H ultah ayah.
Dompet kado

Di H- empat ultah pak Yayan saya juga udah pesen kue tart di toko kue langganan. Terinspirasi dari ultah Sakha yang keempat lalu, kue tartnya juga harus bergambar suatu karakter yang special. Kalau Sakha dulu lagi demen sama Super Wings, jadi pesen kue karakter Jet nya Super Wings. Nah ini kalau untuk ayah Sakha pesen karakter apa dong?


Pas banget pak Yayan lagi disibukkan dengan ingon-ingon'annya alias peliharaannya nih. Beliau lagi antusias memelihara ikan koi, nila dan burung kenari. Plus ada pula bunga Petunia yang beliau tanam secara akuaponik. Berkaca pada pengalaman saat mudik ke Blitar akhir tahun lalu, beliau pengen banget beli ikan koi tambahan, tapi saya larang soalnya kolamnya udah kepenuhan ikan kan. Sebagai penebus laranya, saya pesenin nih kue tart bergambar karakter ikan koi 

Yes untung pihak @viendscake ga ada masalah saya pesen karakter ikan koi. Walaupun beliau belum pernah menggambar karakter ikan koi tapi saya percaya aja dah..hohoho..udah langganan..

Untuk pesan kue karakter ini saya ga bilang ke pak Yayan. Saya cuma bilang "Nanti sepulang kerja kita beli kue kecil-kecilan yuk, trus dikasih lilin dan nyanyi hepi besdei. Sakha Sakhi pasti seneng". Akhirnya di tanggal 15 Januari sepulang kerja dan sepulang menjemput Sakha Sakhi kami cuz langsung ke outlet @viendscake.

Pas beli kue pun pak Yayan masih ga ngeh kalau kuenya ini bergambar ikan. Yhaa beliau nunggu di mobil sih. Kuenya dibungkus plastik pula, jadi aman dari pandangan.

Nyampe rumah kami langsung maghriban trus baru deh buka kuenya. Sakha nih yang ga sabar pengen liat kue dan nyanyi hepi besdei..hohoho.. Taraaa beginilah penampakan kueanya..
Koi tart
Waaa kuenya bagus banget. Untuk pertama kali gambar ikan koi ya sangat lumayan banget ini hasilnya. Pak Yayan demen banget, ya apalagi saya..hahaha.. Sakha juga ga sabar untuk towel-towel dan makan kue tartnya. Sebelum makan kuenya kami photo-photo dulu yes..
Foto bareng dulu
Selesai photo dengan beberapa angle yang pas, pak Yayan lanjut tiup lilin dan potong kue. Abis itu lanjut kami makan kuenya. Nyammm..seperti biasa rasa kuenya enak dan krimnya ga bikin serik..
Happy birthday ayah
Dan waktu udah semakin malam, waktunya Sakha nonton Ultraman di RTV nih. Jadinya sekian dulu rangkaian acara kecil ultah pak Yayan. Sekali lagi selamat ulang tahun suamiku, selamat tahun ayah anak-anakku. Semua doa terbaik untukmu. Semoga panjang umur, sehat, lancar rezeki, selalu sayang keluarga dan selalu dalam lindungan Allah. We love you!

Jumat, 11 Januari 2019

Mudik Akhir Tahun 2018

Jumat, Januari 11, 2019 0 Comments
Postingan awal tahun ini dimulai dengan cerita mudik aja ya.. Masih anget-angetnya soalnya

Saya sangat menantikan bulan Desember segera tiba saat tahun 2018 lalu. Kenapa? Karena saya pengen mudik! Ceritanya lebaran lalu kami sekeluarga gak mudik ke kampung halaman, jadinya ya di Jogja aja gitu. Waktu itu kan saya baru selesai lahirin Sakhi, jadi gak mungkin tho Sakhi masih bayi merah dibawa mudik ke Jawa Timur. Plus bulan Desember 2018 seperti biasa kantor kesayangan kami PT Ungu Terong mengadakan cuti bersama mulai dari tanggal 24 Des sampai 31 Des gitu. Tinggal nambah cuti tahunan 3 hari, lengkaplah cuti kami jadi total dua minggu. Horrraaaay! Dua minggu mau kemana aja? Kami bakal road trip nih, dari Jogja - Blitar - Probolinggo - Malang - Blitar dan finally Jogja lagi. Wow! Begini ceritanya..

Jogja - Blitar
Rencananya kami akan berangkat ke Blitar tanggal 22 Desember pukul 03.00 pagi. Tapi itu ternyata cuma jadi wacana belaka karena seperti biasa, saya masih sibuk packing di detik-detik akhir keberangkatan. Ketika semua barang udah siap masuk bagasi sekitar pukul 03.30, eh ternyata pintu gerbang utama perumahan dikunci dari luar oleh satpam perumahan saya..hahaha.. Ada-ada aja, brarti emang gak boleh berangkat terlalu pagi kali ya..

Akhirnya diputuskan berangkat setelah sholat subuh aja, tepatnya pukul 04.30 kami capcus berangkat ke Blitar. Sakha dan Sakhi kami bangunkan saat sebelum berangkat, tapi di tengah perjalanan mereka bobok nyenyak. Saya bawain Sakha bekal nasi dengan lauk telor ceplok plus abon untuk jaga-jaga kalau lapar di jalan. Eh pada akhirnya gak kemakan karena kami di perjalanan tuh ga berhenti di rest area atau pom bensin.

Oh ya ceritanya kami perdana melewati tol Solo - Kertosono. Jauh sebelum berangkat kami udah menyiapkan Indomaret Card untuk membayar tol. Perjalanan Jogja - Solo memakan waktu normal. Masuk tol kami ngerasa mobil kami yang lajunya paling pelan. Padahal kami udah taat peraturan dengan minimum kecepatan 60 km/jam dan maksimum 100 km/jam lho.

Oh ya sempat ada kejadian yang tak terlupakan di tol ini, kecelakaan menimpa mobil yang letaknya selisih dua mobil di depan kami. Kami melihat mobilnya udah hancur di bagian depan, banyak puing-puing berserakan di jalan tol. Pak Yayan langsung inisiatif untuk turun mobil untuk melihat apa ada yang bisa dibantu. Ternyata disitu juga sudah datang petugas tol yang mengamankan. Ambulan pun otw datang ke lokasi kejadian. Beruntungnya gak ada korban jiwa walaupun sopirnya sangat berdarah-darah. Jadi ternyata kecelakaan disebabkan oleh ban meletus. Mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu oleng kemudian menabrak pembatas jalan tol lalu terpelanting jauh ke bahu jalan. Serem.

Dengan keadaan yang masih syok kami melanjutkan perjalanan. Kami berniat keluar tol Wilangan, tapi google direction bilang kalau tol Wilangan ditutup. Akhirnya kami keluar tol Caruban. Yes sama aja boong kalau gitu karena Caruban - Nganjuk - Kediri di jam-jam segitu sangat macet-macetnya. Akhirnya setelah perjalanan super duper panjang, pukul 11.00 kami sampai Blitar! Horeee.
Aku bete kok gak sampe-sampe sih!
Rencananya kami akan rehat 1 hari di Blitar sebelum melanjutkan perjalanan ke Probolinggo di tanggal 24 Desember. Satu hari di Blitar kami gunakan untuk berkunjung ke tempat saudara di Lodoyo, main-main di arena Sport Center kota Blitar plus malamnya angon Sakha di pelataran kantor Kabupaten Blitar di Kanigoro.
Main di Sport Center area voli pantai

Blitar - Probolinggo
Kami berangkat ke Probolinggo pukul 03.30 sebelum subuh. Berangkat mruput supaya gak kejebak macet di area Lawang dan sekitarnya. Sakha dan Sakhi kami bangunkan sebelum berangkat. Gak lama perjalanan di mobil mereka udah terlelap tidur. Kami mampir di area Selorejo untuk sholat subuh.

Perjalanan Blitar-Probolinggo tergolong lancar, kami sampe sana sekitar pukul 08.00. Ajaibnya Sakha tidur pules gak ngelilir blas. Baru bangun ya pas di depan rumah gitu. Kalau Sakhi masih sempat rewel dikit pas masuk kota Probolinggo, tapi so far masih acceptable.

Enam hari di Probolinggo mostly kami lewatkan dengan santai-santai di rumah saja. Bener-bener quality time di rumah. Tapi tetep sama dengan tahun lalu, tahun ini kami juga main ke pantai Pasir Putih di Situbondo. Kayaknya itu mulai jadi rutinitas saat liburan tiba deh. Setiap ke pantai Pasir Putih kami selalu foto dengan pose minum es degan gaes .
Dari masa ke masa
Oh ya bulan Desember ini kami baru tau di Probolinggo ada grand opening CGV Wijaya Kusuma. Akhirnya di Probolinggo ada bioskop kece gaes! Padahal saya tuh udah sombong banget ke Pak Yayan kalau di Blitar tuh sekarang udah ada mall plus bioskop CGV yang kece. Ndilalah Probolinggo juga punya CGV, kecele' saya .

Baca : Nonton di CGV Blitz Sahid J-Walk Jogja

Kami pengen memanfaatkan liburan untuk nonton bioskop juga. Bersyukur banget eyang uti dan eyang kakung Sakha Sakhi berkenan untuk menjaga Sakha Sakhi di rumah. Kami pilih jadwal yang paling malem nunggu Sakha Sakhi bobok gitu maksudnya. Horray senangnya karena kami bisa nonton bioskop lagi setelah sekian purnama. Kami nonton Aquaman. Yeii!
Nonton dulu gaes
Baca : Akhirnya Bisa Nonton Bioskop Lagi

Probolinggo terkenal dengan Bee Jay Bakau Resort (BJBR) nya. Tapi tahun ini kami gak main kesana. Pengen coba destinasi lain, akhirnya kami main ke Pelabuhan Tanjung Tembaga. Pelabuhan ini terletak di sebelah BJBR pas. Pinggir pelabuhan digunakan untuk tempat orang berendam. Konon katanya berendam air laut bisa mengurangi bahkan menyembuhkan berbagai penyakit. Ini kami coba ke Sakhi, sapa tau kulit Sakhi bisa mulus dari gatal-gatal .
Berendam di pelabuhan
Baca : Bee Jay Bakau Resort (BJBR), Wisata Kekinian di Kota Probolinggo

Malam hari sebelum perjalanan ke Malang, seperti biasa kami main ke alun-alun kota Probolinggo. Ini salah satu destinasi favorit Sakha selama di Probolinggo. Wahana hiburan anak-anak disini semakin lengkap. Saya sempat terpana lama karena disini ada semacam mobil lampu menyerupai bis tayo. Duh sayang banget gak kefoto. Lucu banget bentuknya. Disini juga ada area mewarnai styrofoam, kayaknya permainan ini sangat hits dimana-mana.

Baca : Alun-alun Kota Probolinggo, Tempat Favorit Sakha Saat Mudik

Disini Sakha happy banget bisa main mobil go kart, dibelain sampe antri lama plus ngantuk-ngantuk gitu. Setelah puas main go kart langsung cuz pulang, bobok. Sakha bobok malamnya pules banget soalnya selama liburan dia gak tidur siang blas. Sibuk main terus..zzz.
Asiknya main go kart

Probolinggo - Malang
Hari H untuk berangkat ke Malang telah tiba. Rencananya kami sekeluarga akan stay di Malang selama 2 hari. Kami udah booking hotel jauh-jauh hari supaya dapet harga murah. Tujuan ke Malang sebenarnya itu untuk pergi ke wahana Jatim Park 3, alias Dino Park. Demi Sakha bahagia, kan dia suka benget sama dino.

Oh ya rupanya ibu mertua saya juga ada acara reuni kampus beliau dulu di Malang. Beliau juga udah booking hotel di daerah Rampal. Jadinya kami berangkat ke Malang dengan jumlah rombongan besar, bapak mertua dan adik ipar ikut juga supaya lebih rame. Emejing agya si mobil kecil dinaikin orang berapa tuh. Untungnya dia tetep setrong .

Kami berangkat ke Malang tanggal 30 Desember pukul 03.30. Perjalanan ke Malang lancar jaya. Kami mampir sholat subuh di daerah Lawang. Sebelum check in kami mampir dulu di rumah saudara ibuk mertua di daerah kampus Unmer. Siang hari sudah tiba, waktunya berpisah dengan rombongan. Selesai mengantar keluarga ibu mertua ke hotel, lanjut keluarga kecil kami check in ke hotel tujuan kami.

Kami menginap di The Himana Hotel Malang, tepatnya di sebelah Malang City Point. Mungkin besok-besok akan saya ulas hotelnya ya untuk melengkapi label review hotel disini. Oh ya hari pertama di Malang ini kami berkesempatan mengunjungi kampus UB. Seneng banget bisa napak tilas disini, mengenang masa-masa kuliah dulu. Harus banget foto bareng plang Fakultas MIPA.
Transformation gaes
Hari kedua di Malang kami fokus main ke Jatim Park 3, alias Dino Park. Berangkat dari Malang pagi hari, nyampe Batu udah rame bener. Pengunjung di Dino Park waktu itu sangat membludak, akhirnya diputuskan menyudahi petualangan aja. Ba'da duhur kami udah balik ke Malang lagi, kepikiran untuk mengadakan pertemuan dadakan di UB dengan teman-teman jaman kuliah dulu. Kebetulan banyak temen yang sekarang kerja di UB, plus waktu itu mereka gak libur. Alhasil terlaksanalah reuni kecil-kecilan bin dadakan bersama alumni Ilkomp UB A 2006. Happy!
Seneng banget bisa ketemu temen-temen
Puncak nya saat malam pergantian tahun tiba, alhamdulillah kami bisa menikmati gempita kembang api dari kamar hotel. Kebetulan kami dapat kamar di lantai 15. Seru! Gak terlupakan! Esok paginya kami harus berangkat ke Blitar untuk melanjutkan hari-hari liburan.
Menikmati kembang api

Malang - Blitar
Kami check out hotel sekitar pukul 10.00 untuk langsung cuz ke Blitar. Perjalanan tergolong lancar, cuma kejebak macet bentar di daerah Kepanjen. Saat di Probolinggo kemarin kami kebanyakan mager di rumah aja, di Blitar kami riweh kesana kemari. Mulai dari sowan ke tempat saudara, menjenguk budhe yang lagi sakit, mencoba mall baru di Blitar, jalan-jalan ke Kebon Rojo, sampai mencoba wahana permainan baru untuk anak-anak di sekitar penangkaran rusa Maliran.

Baca : Bon Rojo : Tempat Angon Anak Murah Meriah di Blitar

Baca : Maliran Deer Feeding, Tempat Penangkaran Rusa di Blitar

Oh ya di Blitar ini saya juga sempat ke bank untuk mengurus kartu ATM yang terblokir. Plus sempat juga main ke rumah teman SMA. Sangat produktif! Btw awal Januari ini ibuk saya ulang tahun. Kami menyiapkan kejutan kecil-kecilan di rumah. Malamnya sebelum esoknya balik ke Jogja kami menyempatkan makan malam bersama di warung Gubug Hijau.
Kumpul keluarga

Blitar - Jogja
Liburan selesai, waktunya kembali ke kehidupan nyata gaes! Kami mruput berangkat pukul 03.30 ke Jogja. Kami mampir sholat subuh di daerah Kediri. Kemarin kakak saya mewanti-wanti agar kami gak salah masuk tol. Disarankan untuk masuk tol Begadung, Nganjuk daripada Wilangan. Berpedomankan google direction, akhirnya kami masuk tol yang benar. Hore! Sebelumnya kami sempat ragu, takut salah jalan seperti pengalaman mudik akhir tahun lalu.

Perjalanan Blitar-Jogja sangat lancar. Keluar tol Solo pun lalu lintasnya masih normal. Alhasil kami nyampe kota Jogja sekitar pukul 09.00. Alhamdulillah!

Pas nyampe rumah sempat kaget juga karena jumlah pakan ikan dalam alat pakan otomatis itu gak berkurang. Artinya alatnya rusak dong. Trus ikan Pak Yayan makan apa? Hahaha. Tapi syukur alhamdulillah ikan koi peliharaan Pak Yayan sehat semua. Mungkin mereka makan lumut karena kolam ikan kelihatannya semakin jernih bebas lumut.

Okay, kayaknya sekian dulu cerita mudik akhir tahun 2018 kali ini. Super duper panjang ternyata. Yang jelas mari menyambut tahun yang baru ini dengan resolusi yang masuk akal. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Semangat! Thanks for reading.


Sumber gambar :
Kartun : https://static.simomot.com/wp-content/uploads/2016/06/dp-bbm-mudik-lebaran-51-1.jpg