Minggu, 30 November 2014

Menitipkan Anak di Daycare??

Minggu, November 30, 2014 0 Comments
Yak! Setelah masa cuti melahirkan saya habis, saya dan suami mantab memilih mentipkan Sakha di daycare selama saya bekerja. Banyak keluarga dan teman yang mendukung, banyak juga yang menyayangkan keputusan itu. Mungkin mereka yang menyayangkan keputusan saya berpikir kalau saya itu adalah ibu yang sangat TEGA dan KEJAM, karena anak masih berumur 3 bulan sudah dititipkan. Tak jarang juga mereka menyarankan supaya Sakha diasuh oleh kakek atau neneknya. Tapi kondisi tidak memungkinkan karena kedua orang tua dan mertua saya masih sama-sama bekerja. Ada pula yang menyarankan lebih baik Sakha diasuh sendiri sama mamanya, dia bilang "Apa ga takut anak umur 3 bulan dititipkan di daycare? dia kan belum bisa ngomong, kalau diapa-apain gimana? kasian kecil-kecil udah disekolahin. Mending kamu resign aja, nanti setelah Sakha gede baru kerja lagi, kan masa kecil anak ga bisa diulang". Saya jawab kalau daycare adalah solusi terbaik keluarga saat ini dan untuk resign saya masih belum siap karena harus berdiskusi matang dengan banyak pihak dan mungkin akan menyakitkan bagi beberapa pihak :)

Ada juga yang menyarankan untuk memakai jasa ART, dia bilang "Mending pake ART aja, anak kerawat dan pekerjaan rumah juga selesai, jadi kamu ga usah capek-capek buat ngurusin pekerjaan rumah yang seabrek". Saya jawab kalau saya takut memakai jasa ART karena memang keluarga saya belum pernah memakai jasa ART. Saya juga ngeri membayangkan kalau Sakha ditinggal di rumah sendiri dengan ART, which is orang asing yang baru saya kenal. Ibu mertua juga bilang kalau mending Sakha ikut beliau saja, karena di kampuang halaman ada orang yang bisa jagain Sakha. Saya dan suami ga menyetujui saran itu, karena kami pengen ketemu Sakha tiap hari, kalau ketemunya 1 bulan sekali? bisa-bisa saya dan suami ga ngerti rasa tanggung jawab sebagai orang tua dong. Karena memang kondisi yang serba tidak memungkinkan itu, kami memilih daycare sebagai solusinya.

Untuk pemilihan daycare ini saya dan suami sudah survey jauh-jauh hari semenjak saya hamil besar. Kebetulan daycare incaran kami adalah daycare yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi kantor, sebut saja daycare Ava. Sebenernya kami juga tau daycare ini dari temen kantor. Setelah tau banyak informasi dari teman kantor kami berinisiatif survey untuk melihat secara langsung gimana suasana disana. Kurang lebih beberapa pertanyaan ini yang saya tanyakan ke pihak daycare, semoga bisa dijadikan pertimbangan ya :
  • Berapa uang pendaftarannya, uang bulanannya, serta fasilitas apa aja yang didapatkan di daycare?
  • Anak bisa dititipkan mulai jam berapa sampai jam berapa? Misal melebihi batas waktu tersebut (Over Time), apakah ada biaya tambahan. Serta batas maksimal untuk over time itu sampai jam berapa
  • Anak dikelompokkan sesuai range usia kah? Range berapa-berapa? Dan per kelompok jumlahnya berapa?
  • Bunda atau pengajar anak di daycare minimal pendidikannya apa?
  • Berapa perbandingan jumlah bunda dan anak yang dijaga?
  • Barang apa saja yang perlu dibawa anak dari rumah? Apakah sebelum sampai daycare anak harus dimandikan dulu?
  • Apakah anak sudah dapat makanan atau snack? Berapa kali dan jam berapa saja anak mendapatkan itu?
  • Apakah ada layanan antar jemput anak atau antar jemput ASI?
  • Apakah ada pemeriksaan dokter? pijat bayi?
  • Stimulasi apa yang diberikan kepada anak? Dan apakah stimulasi yang diberikan sesuai dengan rentang usia anak?
  • Jika di suatu saat ada kondisi anak sakit ga terlalu parah apakah boleh masuk daycare? Pada saat sakit apa misal anak ga boleh masuk?
Selain mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, tak lupa saya dan suami berkeliling ke area daycare untuk mengetahui secara lebih detail keadaan kamar-kamar, tempat bermain, dapur, kamar mandi, dll. Tujuan kami adalah untuk melihat apakah tempatnya bersih, nyaman, aman, luas atau tidak untuk anak-anak. Alhamdulillah semua pertanyaan saya di atas dijawab dengan jelas oleh supervisi di daycare. Kurang lebih begini rangkuman jawabannya :
  • Biaya yang perlu dikeluarkan untuk daycare Sakha adalah biaya pendaftaran dan SPP bulanan. Sebenernya ada paket bayar tahunan yang jatuhnya lebih murah, tapi kami memilih bulanan saja. Fasilitas yang didapat adalah : Makan 3x sehari, snack dan buah, pemeriksaan kesehatan sebulan sekali, pijat bayi & baby spa 2 minggu sekali, dan free layanan jemput ASIP.
  • Jam kerja penitipan mulai dari jam 07.00 - 17.00. Ada toleransi sampai jam 17.30. Ada yang namanya overtime (OT). Per OT dikenakan biaya 30 ribu. Batas maksimal untuk OT adalah jam 19.30.
  • Anak-anak dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu bayi dan anak. Kategori bayi adalah usia 2,5 bulan sampai minimal 1 tahun, atau menunggu sang anak bisa berjalan. Kategori anak adalah usia minimal 1 tahun sampai 3 tahun. 
  • Bunda yang mengasuh bayi minimal pendidikannya adalah D3 atau kebidanan. Sedangkan yang mengasuh anak adalah pendidikan D1 dan SMA. Sebelum bekerja di daycare, para bunda diberi pelatihan dulu atau semacam training supaya lebih bagus kerjanya.
  • Jumlah perbandingan bunda dan anak yang dijaga adalah 1 : 3. Jadi maksimal 1 bunda akan mengasuh 3 anak dalam satu hari.
  • Barang yang wajib dibawa ke daycare adalah baju ganti (minimal 3 pasang), pampers, handuk, toiletries, ASI/susu, dan botol susu. Sebenernya di daycare ini ga ada aturan apakah anak harus dimandikan dulu atau ga saat diantar, tapi kalau untuk Sakha sebisanya saya mandikan dulu.
  • Di daycare ini anak mendapatkan makan 3 kali sehari : pagi, siang dan sore. Serta mendapatkan snack dan buah untuk satu hari.
  • Daycare menyediakan layanan jemput ASIP secara gratis.
  • Permeriksaan dokter dilakukan satu bulan sekali, dan pijat dilakukan 2 minggu sekali.
  • Stimulasi yang diberikan anak adalah stimulasi sesuai usia dan perkembangan anak, karena tiap anak pertumbuhannya berbeda. Jadi misal ada si A dan B, ternyata si B di usia sekian belum bisa merangkak, maka stimulasi untuk B adalah merangkak. Setelah si B bisa merangkak, akan dilanjutkan stimulasi ke tahap berikutnya.
  • Semisal anak sakit ringan seperti flu atau batuk, diperbolehkan masuk ke daycare. Daycare akan berusaha memisahkan anak yang sakit dan tidak supaya tidak tertular. Untuk penyakit parah yang menular, semisal DB, typus, campak, anak tidak diperbolehkan masuk daycare.
Hal tersebut membuat saya semakin mantab menitipkan Sakha di daycare sewaktu saya kerja. Saya juga bilang ke pihak daycare kalau kemungkinan Sakha masuk di awal bulan November, setelah saya cuti melahirkan 3 bulan.

Di awal November sebelum saya masuk kerja, saya mampir ke daycare untuk melunasi administrasi serta untuk trial menitipkan Sakha supaya nanti ga kaget. Ga lupa saya membawa perlengkapan Sakha. Saya membawa 2 tas, tas pertama adalah untuk wadah baju ganti, pampers, dan toiletries Sakha. Sedangkan tas kedua adalah cooler bag berisi ASIP dan botol susu.

Perasaan saya pertama kali menitipkan Sakha di daycare adalah sedih. Dulu waktu awal survey daycare, saya ga membayangkan kalau menitipkan Sakha akan menjadi sesedih ini. Sedih banget, karena saya dan Sakha selama 3 bulan ga terpisahkan. Pertama kali saya menyerahkan Sakha ke bunda daycare, saya ga bisa membendung air mata. Saya nangis di daycare, padahal Sakha nya lempeng-lempeng saja dititipkan :). Bunda daycare meminta saya agar lebih sabar, karena emang hari pertama semua orang seperti saya...mellow... Lama-lama akan kuat. Karena kalau bundanya mellow, malah anaknya juga ikut mellow dan ga nyaman di daycare.

Yak, dalam hati saya berkata bahwa ini adalah pilihan hidup saya yang harus saja jalani dengan ikhlas. Saya sudah mengetahui konsekwensinya tidak bisa bertemu dengan anak sewaktu saya kerja, dan saya akan menjalani itu dengan ikhlas. Saya berjanji bahwa itu adalah air mata terakhir saya sewaktu menitipkan Sakha di daycare.  Saya berjanji akan selalu ceria melepas Sakha di daycare supaya Sakha ceria juga bermain di daycare. Saya berjanji saya akan bekerja sebaik-baiknya demi Sakha, melenyapkan segala pikiran negatif ketika Sakha tidak bersama saya. Amin, semoga saya bisa menjalani ini semua.. Semangat untuk saya dan para mommy yang senasib seperti saya! :)

Jadi apakah menitipkan anak di daycare adalah masalah? Karena menurut saya ini tidak masalah, semua tergantung kondisi masing-masing keluarga. Alangkah baiknya kita ga saling menjudge atau menyinyir kepada mommy-mommy yang menitipkan anaknya ke pengasuh, nenek kakek atau daycare. Karena kita tidak akan pernah tau dan memahami kondisi mereka yang menjalaninya.. :) Dan untuk kita yang menitipkan anaknya, jangan juga pernah menjudge ibu yang di rumah merawat anaknya sendiri itu hidupnya enak tanpa diliputi beban kerja. Kamu ga akan pernah tau gimana riweuhnya merawat anak sendiri dan juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.. So keep calm.. It's not your life and your business.. Please respect without judging.

Baca : Plus Minus si Anak Daycare



Sumber Gambar :
Daycare : http://www.childinjurylawyerblog.com/day%20care.jpg