Kamis, 22 Maret 2018

# home

Renovasi Rumah (Part 3)

Horray, proses renovasi rumah udah hampir selesai. Rumah kami udah full tertutup tembok sekarang, dulunya kan bagian belakangnya terbuka. Di sisa proses renovasi ini kami memilih untuk mempercayakannya kepada pihak CV. Kenapa? Selengkapnya bisa baca di part satu dan part dua ya..hehehe..



Ayah Sakha mengetahui jasa CV ini dari internet, katanya reviewnya bagus gitu. Jadi jobdesk yang harus dilakukan adalah memasang plafon di dapur, mengecat seluruh dinding rumah, serta mengecat kusen pintu dan jendela. Setelah tanya-tanya via whatsapp, survey pun dilakukan oleh pihak CV. Dilakukan pengukuran ruangan, dua hari kemudian pihak CV mengirimkan rincian biaya yang harus kami bayar.

Karena uang kami lagi pas-pasan, pekerjaannya pun dilakukan bertahap. Kami minta list biayanya per part gitu. Kalau lagi ada dana ya lanjut, kalau engga ya udah nabung lagi. Proses pengerjaan tahap renovasi akhir ini sempat terpotong karena libur akhir tahun. Daripada pusing mikirin renovasi yang tak kunjung kelar, kami memilih untuk mudik saja.


Kurang lebih detail kerjaan renovasi tahap akhir rumah kami adalah sebagai berikut :

Pasang Plafon Dapur
Sebelumya kanopi dapur yang terlalu rendah tuh dibongkar dan agak ditinggikan supaya jika nantinya diplafon, si plafon itu bakal sejajar sama ruang tengah. Kami memilih untuk memasang plafon di dapur karena kan udah ga ada dinding pembatas tho. Otomatis dapur bakal keliatan dari ruang tamu. Jadi ya aneh aja kalau atap kanopi dapur ga ditutup plafon.
Dapur sebelum diplafon
Oh ya kami cukup kaget karena proses pasang plafon di dapur ini cuma memakan waktu setengah hari. Hasilnya pun sangat memuaskan menurut kami. Saya baru tau kalau tipe plafon ini macem-macem, untuk plafon ini kami memilih plafon gypsum.
Dapur setelah diplafon

Ganti Genteng Kamar Belakang 
Saat akan melakukan proses pengecatan rumah, Jogja dirundung hujan deras berhari-hari tanpa henti. Alhasil genteng rumah bocor sana-sini. Bocor yang paling parah adalah di lokasi kamar belakang. Jadi air hujan sampe masuk ke plafon trus ngembeng..and then mancur netes-netes.
Plafon kamar belakang rusak

Keadaan plafonnya udah lapuk dan tinggal nunggu waktu aja buat jebol. Akhirnya kami memutuskan untuk mengganti plafon kamar belakang. Untuk mengganti sebagian ga bisa karena ini pake gypsum, jadinya diganti semua lembaran plafonnya.

Sebelum mengganti plafon, kami harus memastikan kalau genteng di atas ga bocor lagi. Nah waktu itu tukang CV spesialis pergentengan lagi banyak kerjaan, jadinya kami cari tukang sendiri di luar CV. Untung ada teman kantor yang merekomendasikan tetangganya yang berprofesi sebagai tukang. Setelah rembug, akhirnya beliau setuju dengan pekerjaan dan nominal yang ditawarkan.

Setelah melihat kondisi atap rumah kami, pak tukang bilang kalau genteng kami tuh turun dari tempatnya. Jadi rangka rumah kan pake baja ringan, nah genteng ini buat rangka baja ringan ternyata terlalu berat. Jadinya saat terjadi hujan deras, gentengnya turun ke bawah dan ga rapet lagi. Setelah berdiskusi akhirnya kami memutuskan untuk mengganti genteng kamar belakang dengan tipe genteng metal. Genteng metal ini beratnya jauh lebih ringan daripada genteng rumah kami sebelumnya. Genteng ini cocok dengan rangka baja ringan.

Selain mengganti genteng kamar belakang, pak tukang memastikan ga ada kebocoran di bagian atap yang lain. Untuk mengantisipasi kebocoran, kami meminta tolong pak tukang untuk mengecat sela-sela genteng rumah kami dengan Aqua Proof. Semoga dengan itu ga ada bocor-bocor lagi ke depannya. Amiin..

Ganti Plafon Kamar Belakang
Setelah membetulkan keadaan semua genteng rumah, hujan deras pun turun. Syukurlah ga ada bocor-bocor lagi. Dengan demikian penggantian plafon kamar belakang bisa dimulai. Plafon yang kami pilih masih bertipe plafon gypsum. Lagi-lagi pengerjaannya lumayan cepat lho..hasilnya juga bagus.

Cat Tembok Rumah
Hore akhirnya proses finishing alias pengecatan bisa dimulai setelah plafon kamar belakang terpasang. Sebelumnya ayah Sakha ngeyel banget mau ngecat rumah ini sendiri..wkwkwk.. Akhirnya saya bilang coba cat aja dulu kamar belakang. Beliau semangat banget dikasih kepercayaan mengecat sendiri. Saking semangatnya beliau langsung cuzz ke toko cat Wawawa buat hunting peralatan cat.
Dan ternyata proses ngecat tuh ga segampang yang dibayangkan lho..hehehe.. Akhirnya diputuskan kalau seluruh dinding rumah kecuali kamar belakang akan dicat oleh pihak CV. Setelah nego harga dan deal, kami disuruh untuk memilih warna dan merk cat yang digunakan.
Lagi-lagi karena uang kami pas-pasan kami memilih untuk menggunakan cat Catylac untuk interior. Sedangkan untuk eksterior kami memilih menggunakan Dulux Weathershield. Ga papa lah yang eksterior agak wah dikit, supaya tahan panas dan hujan..hohoho..
Ayah Sakha menyerahkan urusan pemilihan warna cat ke saya. Setelah cari referensi sana sini akhirnya saya memantapkan diri memilih perpaduan warna cokelat tua dan muda untuk eksterior. Sebelumnya cat eksterior yang digunakan adalah abu-abu tua dan putih.
Eksterior sebelum
Eksterior sesudah
Untuk cat interior, saya milih berbagai maca warna. Bukan karena apa-apa sih, cuma kadang bosen aja kalau warna tembok rumah cuma putih aja. Pengennya di setiap ruangan tuh warnanya beda. Di ruang tamu saya menggunakan warna cat abu-abu muda. Warna cat mint di kamar depan, warna cat biru ocean di kamar belakang, warna cat kuning muda di dapur, dan warna cat putih di kamar mandi, teras belakang, dan semua plafon. Kurang lebih hasilnya seperti ini...lumayan lah..
Cat abu muda di ruang tamu
Cat mint di kamar depan
Cat biru ocean di kamar belakang
Cat kuning muda di dapur
Cat putih di kamar mandi

Cat Pintu dan Jendela
Setelah semua tembok dicat rapi, kami sempat galau juga untuk memilih tipe cat pintu dan jendela, mau menggunakan cat kayu atau duco. Kalau untuk warna kami udah sepakat menggunakan warna putih, karena dari dulu seneng banget liat barang-barang berwarna putih. Mobil juga putih kan ya.. :D


Setelah melihat perbandingan harga yang selisihnya ga terlalu banyak antara cat kayu dan duco, akhirnya kami memutuskan memilih duco. Baca review di internet, cat duco ini reviewnya bagus dan awet. Ternyata proses pengecatan pintu dan jendela ini lumayan memakan waktu lama, karena emang kan harus disemprot satu-satu kan ya. Untuk hasilnya kami puas banget, halus dan elegan..hoho..
Cat pintu
Fiuuuh..akhirnya tahap renovasi dinyatakan selesai..tok..tok..tok.. Alhamdulillah ya Allah. Walaupun memakan waktu yang lumayan lama, sekitar lima bulan gitu, akhirnya rumah kami siap untuk ditempati. Terimakasih banyak untuk semua pihak yang membantu dalam proses renovasi rumah kami ini. Terimakasih juga buat temen-temen yang ga bosannya tanya "kapan pindahan?" atau "kapan acara open house?", tandanya kalian sangat perhatian banget sama keadaan kami..hehehe.. Oh ya untuk yang komen "duh kok renovasi ga selesai-selesai, meding dulu beli rumah baru aja", makasih juga lho ya, komenmu sungguh tidak penting..hehehe..

Oke lah daripada lebih panjang lebar lagi, saya tutup aja part terakhir dari cerita renovasi rumah ini. Terimakasih banyak bagi yang udah baca cerita saya, semoga ada manfaat yang bisa dipetik ya.. 

Thanks for reading.. See u on my next post..

Baca : Alhamdulillah Pindahan Rumah


Sumber gambar :
Judul : https://thumbs.dreamstime.com/b/house-flipper-happy-cartoon-woman-overalls-tools-standing-front-shown-renovation-eps-vector-62519169.jpg

2 komentar:

  1. Mba mau tanya saat tutup bagian belakang dapur, sblum diberi lafond gypsum dipakai baja ringan kah? Biaya penutupan belakang dapur itu habis brp mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mba Desi salam kenal. Iya mba bener banget, sebelum diplafon dipakaiin baja ringan dulu. Seinget saya padang baja ringan +- 10jt (include halaman belakang jg), plus pasang plafon dapur sekitar 1,7jt mba..

      Hapus