Jumat, 16 Maret 2018

Renovasi Rumah (Part 2)

Jumat, Maret 16, 2018 0 Comments
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan renovasi rumah tahap satu yang saya posting minggu lalu. Ceritanya kali ini kami mencoba sistem tukang borongan, kebetulan udah nemu tukang baru. Kami udah jelasin ke beliau untuk benerin part-part apa saja dan beliau udah deal dengan harganya.

Baca : Renovasi Rumah (Part 1)

Pak tukang bilang kerjaan borongan ini akan selesai dalam waktu dua minggu. Kurang lebih detail kerjaannya seperti ini :

Meninggikan Tembok Dapur dan Teras Belakang
Selesai dipasang kanopi, masih ada space terbuka di sisi tembok dapur keluar. Kami meminta tolong ke pak tukang untuk meninggikan tembok dapur dan memberi beberapa buah ventilasi di dapur supaya ada sirkulasi udara. Selain itu tembok di sisi teras belakang juga ditinggikan, supaya rumah kami bener-bener tertutup.
Tembok dapur yang ditinggikan
Ventilasi yang dipasang ini cukup unik karena di dalamnya udah terdapat kasa atau jaring-jaring kecil, sehingga hewan-hewan kecil ga bisa masuk ke dalam rumah. Kami baru tau ada lubang ventilasi macam gini, sungguh canggih dan memudahkan orang.
Pemasangan ventilasi
Tembok teras belakang yang ditinggikan

Pasang Tempat Tandon
Tandon di tempat kami sebelumnya terbuka tidak ada penutup di sekelilingnya. Supaya lebih rapi kami meminta untuk dibuatkan tempat tandon berbentuk kotak. Jadinya jauh lebih rapi sih dilihatnya. Tapi masih terjadi misteri karena sampai sekarang masih sering ada kucuran air dari tempat tandon ini kalau lagi hujan deras.
Tempat tandon sebelumnya
Tempat tandon jadi rapi

Pasang Roster Tembok Belakang
Walaupun bangunan sudah full tertutup, supaya sirkulasi udara tetap terjamin kami memilih untuk membongkar tembok teras belakang dan mengganti beberapa bagiannya menggunakan roster. Roster ini ya semacam ventilasi itu, biasanya dipake di dinding-dinding masjid. Oh ya, ayah Sakha sendiri yang belanja material dan merancang designnya. Pengennya roster tersebut dikelilingi beberapa jenis batu-batuan kali sehingga tampak alami.
Proses pemasangan
Supaya ga terlihat dari luar, ada beberapa bagian roster yang disemen dari sisi luar (sawah). Sebelum disemen, diselipkan dulu kawat kasa atau jaring-jaring untuk meminimalisir hewan yang masuk dari sawah.
Hasil pemasangan

Ganti Genteng Kamar Mandi
Menurut mertua kami, keadaan kamar mandi di rumah ini cukup gelap. Akhirnya kami berembug untuk mengganti beberapa lembar genteng kamar mandi dengan genteng kaca. Trus satu bagian plafon kamar mandi juga ada yang diganti dengan kaca supaya sinar matahari langsung terpapar masuk ke dalam kamar mandi.

Pasang Keramik Pembatas Ruangan
Saat tembok pembatas dibongkar, bagian lantainya ada yang growong. Kami putuskan untuk memasang keramik di sekeliling lantai yang kosong tersebut. Sebagai penjelas kalau keramik tersebut akan menjadi pembatas ruangan, kami memilih keramik berwarna hitam.
Garis hitam keramik sebagai pembatas ruangan

Pasang Keramik Lantai Dapur
Sebelumnya di teras belakang rumah kami terdapat kolam ikan tidak terpakai. Kami memutuskan untuk membongkar kolam ikan tersebut. Karena ada tukang yang kerjanya tidak hati-hati, ada bagian keramik dapur yang ikut pecah dalam proses pembongkaran itu.

Akhirnya kami meminta tolong pak tukang untuk mengganti keramik yang pecah. Kami sempat kesulitan juga untuk menemukan warna keramik yang cocok dengan keramik yang sudah terpasang sebelumnya. Alhasil setelah berkeliling ke beberapa toko keramik, ayah Sakha nemu juga yang warnanya mirip.
Keramik dapur yang dipasang
Ternyata semua list pekerjaan di atas selesai dalam waktu lebih dari dua minggu. Tiba-tiba tukangnya sering ga datang mendadak tanpa memberi kabar. Pernah beliau beralasan kalau anaknya habis nikah, lalu minta izin dua hari. Setelah itu seringnya ga ngabarin kalau ga datang.

Untuk menghubungi beliau pun kami kesulitan karena beliau ga punya handphone. Yang punya handphone adalah anak beliau, dan itupun cuma dikasih nomer whatsapp. Saat ditanyai dimana alamat rumahnya agar kami bisa menyerahkan uang, beliau bilang "santai mawon" dan ga kasih ancer-ancer yang jelas. Pernah juga suatu waktu nomer whatsapp anaknya ga bisa dihubungi. Kami nunggu kabar lama banget, akhirnya beliau kasih surat yang diselipin di pintu rumah kami gitu untuk mengabarkan nomer whatsapp istri anaknya. Ternyata handphone anaknya lagi rusak dan masuk servisan, pantesan ga bisa dihubungi.. hmmm..

Akhirnya berdasarkan pengalaman menggunakan jasa tukang yang sudah-sudah, saya dan suami memutuskan kalau sisa part renovasi ke depannya mending dikasihkan ke jasa CV aja dah. Kami ga perlu mikirin sikap unik bin ajaib tukang-tukangnya kan. Kalau ga sesuai dengan yang kami minta, tinggal protes aja ke mandornya..hehehe..

Masih ada satu part lagi nih cerita renovasinya. Kalau penasaran pantengin terus blog saya ya..hehehe..

Baca : Renovasi Rumah Part 3

Thanks for reading.. :)

Sumber gambar :
Building house : https://www.99acres.com/microsite/articles/files/2016/03/house-cartoon1.jpg

Selasa, 13 Maret 2018

Main Tempel-Tempel Stiker Yuk

Selasa, Maret 13, 2018 0 Comments
Menindak lanjuti tentang postingan jaman dulu, tentang cerita Sakha main tempel-tempel kertas, saya akhirnya coba belikan Sakha sticker murah meriah di Tokopedia. Ceritanya sebagai kado ulang tahun Sakha ketiga kemarin..hehehe.. Kadonya murah meriah aja, semoga Sakha suka ya..


Kenapa kok saya tiba-tiba tertarik untuk kasih Sakha sticker? Jadi ceritanya saya pernah belikan Sakha buku Cerdas Bersama Piko. Buku ini berisi aktivitas-aktivitas seru untuk si kecil, seperti mewarnai, melengkapi pola, mencari perbedaan antara kedua gambar, menghitung, mencari rute, dan lain-lain. Kapan-kapan saya review ya bukunya! Nah di buku ini terdapat sticker reward berbentuk bintang. Kalau si kecil udah berhasil menyelesaikan aktivitas dengan benar di satu halaman, maka sticker reward ini ditempel deh di halaman buku tersebut. Nah Sakha demen banget saat sesi nempelin sticker ini. Dia girang banget dapet reward bintang trus nempelinnya dengan semangat.

Baca : Review Buku Cerdas Bersama Piko


Nah saya punya feeling kalau kegiatan tempel-tempel sticker ini bisa mengurangi kontak Sakha dengan gadget. Karena Sakha juga lagi demen-demennya nonton video Poli Robocar, Super Wing atau Paw Patrol lewat hp. Coba ah, yuk Sakha dibelikan sticker aja, mumpung kalau belanja online selalu dapet cashback 2%an dari Shopback..


Akhirnya setelah milih-milih sticker yang sesuai budget, pilihannya jatuh pada sticker laser, harga selembarnya Rp. 2.500 aja. Plus saya ga lupa beli album stickernya juga seharga Rp. 6.000 per buku. Waktu itu saya beli dua album dan delapan lembar sticker dengan berbagai jenis karakter kartun. Kurang lebih begini penampakannya.
Sticker murah meriah
Album sticker
Pas barang ini sampe, Sakha langsung kegirangan banget. Semangat banget dia buat mainin sticker ini. Walaupun nempelinnya masih asal-asalan, sticker ini sukses bikin Sakha betah bermain. Sukses bikin ga bosen. Jadinya saya bisa nyambi leyeh-leyeh deh..hohoho..
Senengnya dapet sticker
Dengan main tempel-tempel ini Sakha juga sambil berimajinasi, sambil cerita gitu biasanya. Saya dengerin aja sambil mesem-mesem soalnya Sakha bikin plot cerita sendiri, kadang cerita film Robocar digabung sama film Thomas.. saksenengmu le.. :D
Asyik main sticker
Oh ya sticker berjenis laser yang saya beli ini ada kelebihan dan kekurangannya ternyata. Kekurangannya menurut saya, si sticker ini agak susah dilepas dari lembarannya. Stickernya juga ga timbul teksturnya, jadi Sakha kesulitan. Salah tarik dikit, bisa sobek deh. Kelebihannya tentunya harganya yang murah banget. Kalau ditempel di album stickernya bisa dilepas dan ditempel berkali-kali..hehehe..

Dengan antengnya Sakha main ini, saya jadi sadar kalau Sakha demen banget main tempel-tempel. Saya juga jadi semangat belikan Sakha mainan yang ada unsur stickernya. Selain melatih imajinasi, bisa juga untuk melatih motorik halus anak sebagai persiapan latihan menulis nanti.

Lagi-lagi saya nemu mainan sticker dengan harga yang sangat terjangkau pas jalan-jalan di toko alat tulis. Ga sampe duaribu rupiah harganya, jadinya saya kalap buat belikan Sakha ini..hehehe.. Kali ini tipe stickernya agak bulky tapi bentuknya kecil, jadinya gampang banget buat dicabut dan ditempel..
Sticker mini
Trus waktu gajian bulan ini, saya juga tergoda buat belikan Sakha mainan sticker lagi. Gara-gara liat iklan di instagram. Ada akun yang menjual buku sticker Risugumi. Bentuk bukunya sebesar ukuran A5, dengan puluhan sticker yang bisa dilepas pasang berkali-kali. Temanya pun bermacam-macam, mulai dari hewan, dinosaurus, perbelanjaan, pakaian, dll. Sekarang lagi proses kirim, nanti kalau udah sampai, saya review ya..hohoho.. :D

Baca : Bebas Gadget dengan Buku Stiker Risugumi

Okey, kayaknya sekian dulu sharing saya tentang serunya Sakha bermain sticker. Ga ada ruginya untuk mencoba kegiatan ini buibu, mengingat banyak manfaat yang didapat antara lain :
  • Melatih konsentrasi anak
  • Melatih kesabaran anak dan pendamping bermain
  • Melatih koordinasi mata dan tangan
  • Menstimulasi motorik halus
  • Melatih daya imajinasi
  • Mengurangi kontak dengan gadget
Sampe jumpa di postingan yang lain ya.. Terimakasih sudah membaca.. :)


Sumber gambar :
Main sticker : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcliBf0xnMnXVDMJpl-iHQW0OB3zQhxd30vwWfbIuLOByRCI5CnoARYZchSS-Uz0dKhaA5huwOtOgu1uX2Xb5jzseH9t8ARGkDI3QiHHZr0kHxpdMiCI-iFK7vfbbmNxMo4YOFYFUPf8Gs/s1600/1+playing+with+DK+Monsters+
University+sticker+book.jpg
Sticker & album sticker : https://www.tokopedia.com/tokomamasekar

Jumat, 09 Maret 2018

Renovasi Rumah (Part 1)

Jumat, Maret 09, 2018 0 Comments
Perhatian-perhatian ini adalah postingan yang lumayan panjang dan sebenarnya ga penting juga sih. Saya sengaja bikin sampe beberapa part karena emang bakalan panjang..hehehe.. Ini cuman sekedar dokumentasi bagian-bagian apa saja yang direnovasi di rumah second yang baru kami beli beberapa bulan lalu. Biar nanti kalau blogspot belum bangkrut saat masa tua kami, kami masih bisa baca-baca kisah ini..hohoho.. Monggo buat yang ga mau baca, no problemo kok, tapi mampir di kategori lainnya di blog saya yaaaa..


Rumah kami ini luas tanahnya sekitar 100m2 dengan tipe bangunan 52. Rumah terdiri dari dua kamar dan satu kamar mandi. Dapurnya semi outdoor gitu, karena di sebelahnya ada kolam ikan dengan atap terbuka. Belakangnya langsung berbatasan dengan sawah. Kurang lebih denahnya seperti ini :
Denah rumah
Sejujurnya kami ga begitu sreg dengan dapur terbuka, karena langsung berbatasan dengan sawah pastinya bakal banyak hewan-hewan sawah yang masuk ke rumah. Apalagi tetangga sekitar situ pernah bilang kalau rumahnya pernah kemasukan ular. OMG. Jadi planning kami adalah meninggikan tembok belakang dan menutup area belakang yang outdoor itu menggunakan kanopi transparan.

Selain itu kami juga ga terlalu sreg dengan tembok pembatas antara ruang tengah dan dapur. Pengennya tembok itu dijebol aja trus dibuat los gitu antara ruang tengah dan dapur. Alasan ayahnya Sakha biar nanti kalau saya masak di dapur tuh ga berasa diasingkan, kan masih kelihatan dari ruang tengah. Padahal aslinya beliau agak takut juga kalau musti di dapur sendirian.. :p

Okey di part pertama ini, pekerjaan dilakukan oleh tukang atas rekomendasi seseorang dengan sistem harian. Selengkapnya sebagai berikut ya..

Bongkar Tembok Pembatas
Task pertama yang harus dilakukan tukang adalah membongkar tembok pembatas antara ruang tengah dan dapur. Tembok pembatas itu mempunyai pintu dan jendela yang nanti akan terbuka ke dapur. Rencananya kami akan memasang pintu kaca geser sebagai pembatas ruangan, tapi setelah dipikir-pikir kok harganya mahal, jadinya dibiarin terbuka aja deh..hehehe..
Before
After

Ganti Pintu dan Jendela Depan
Ceritanya keadaan kayu di pintu dan jendela depan rumah kami sudah keropos dan lapuk. Kami pengen menggantinya dengan yang lebih layak. Daripada membeli rangka pintu dan jendela baru, kami memilih memanfaatkan rangka pintu dan jendela dari pembatas ruang tengah yang sudah dibongkar.

Proses pemasangan pintu dan jendela inipun sempat molor beberapa hari karena tukangnya kebalik dong masangnya..hadeeh.. Kalau ga salah proses pemasangan ini memakan waktu seminggu. Jadi kelihatannya tukang yang kerja ga berprogress sama sekali..hmmm..sedih..
Proses pemasangan pintu
Jadi sebelumnya jendela depan ini ga bisa dibuka gitu, cuman berupa kaca yang letaknya di sisi kanan dan kiri dari pintu. Sekarang udah diganti sama jendela yang bisa dibuka. Baru nyadar juga kalau jendela sebelah kanan dibuka bisa nabrak orang yang keluar dari pintu dong ya..wkwkwk.. Biarlah, kamipun baru menyadarinya, anggep aja unik.. :p

Ganti Bak Mandi 
Bak mandi di kamar mandi sudah tidak layak pakai. Padahal saat survey rumah dulu keadaannya baik-baik saja lho. Kami geleng-geleng dah, ini diapain coba sama penghuni rumah sebelumnya..hahaha..

Bak mandi ini terbuat dari plastik dan sudah pecah semua, dilakban sana sini sama penghuni rumah sebelumnya. Karena pecah itu jadinya bocor, trus mrembes ke tembok kamar sebelah. Akhirnya kami memilih mengganti bak mandi dengan material plastik lebih tebal. Sebelum memasangnya, kami meminta pak tukang untuk menambahkan beberapa lembar tegel supaya ada tambahan space antara bak mandi dan tembok kamar sebelah.
Proses pemasangan
Setelah terpasang

Pasang Tempat Cuci Piring 
Sebelumnya tempat cuci piring di rumah ini menempel di sisi tembok pembatas antara dapur dan ruang tengah. Karena dibongkar, akhirnya tempat cucian piring dipindah menempel tembok belakang. Hmmm, tukangnya rada gimana ya.. Jadi bak cucinya itu terlalu nempel sama temboknya. Jadi ada space berlebih di bagian depan. Padahal ayah Sakha udah bilang kalau nanti bakal pake kran yang melengkung itu, jadinya bak cucinya dipasin di tengah-tengah ga papa. Eh tapi hasil kerjaan tukang berkata lain.. Oke kami sabar aja..
Pemasangan bak cuci piring

Menutup Sumur
Di bawah halaman belakang yang terbuka itu terdapat sumur yang sudah ditutup. Tapi waktu itu keadaan tutupnya ringkih. Kata ayah Sakha kalau misal dilompati bakalan ambrol. Akhirnya kami meminta bantuan tukang untuk mengganti tutup sumur dengan material yang lebih kuat. Sayang nya pegangan tutup sumur ini dibuat dari pipa paralon, jadi ga terlalu kuat untuk menggeser buka si tutup yang berat ini. Harusnya kan pengangannya terbuat dari besi tho..hufft.. okelah.. Sekali lagi kami harus sabar..

Bongkar Kolam Ikan
Karena kami ga terlalu sreg dengan kolam ikan di teras belakang, kami memilih untuk membongkarnya saja. Rencananya kolam bekas kolam ikan ini bisa dijadikan tempat cuci baju atau tempat Sakha main-main air di bak nanti.

Pasang Kran Air dan Lubang Pembuangan
Rencananya nanti teras belakang akan digunakan untuk tempat mencuci baju atau sekedar untuk Sakha bermain air di bak. Jadinya kami meminta bantuan tukang untuk membuat tambahan kran air dan lubang pembuangan. Kayaknya si pak tukang ga mau ribet, jadinya pipa air pembuangan ini langsung diarahkan ke sungai kecil di belakang rumah kami..hmmm.. 

Pasang Kanopi Teras Belakang
Di saat proses renovasi ini ayah Sakha pernah ketemu ular kecil masuk ke rumah. Selain itu beliau juga menemukan kalajengking cambuk yang mati di teras belakang. Hmm..semakin kuatlah tekad kami untuk menutup teras belakang supaya meminimalisir hewan aneh-aneh masuk ke rumah.

Teman kerja kami merekomendasikan CV spesialis pemasang kanopi. Akhirnya kami menggunakan jasa CV tersebut. Rencananya kami akan memasang kanopi bening di teras belakang, supaya cahaya bisa bebas masuk ke dalam rumah. Saat tukang kanopi datang, mereka menyarankan untuk mengganti kanopi dapur sekalian, lalu besi penyokongnya dibuat tersambung dengan besi penyokong teras belakang.
Hasil penggabungan kanopi teras dan dapur
Apalagi memang keadaan kanopi dapur sebelumnya itu terlalu miring dan membuat sulit untuk diplafon. Selain itu besi penyangganya juga banyak yang karatan. Akhirnya kami menyetujui untuk mengganti kanopi dapur dengan galvalum dan memasang kanopi teras belakang dengan tipe polycarbonate.
Kanopi teras belakang
Hmmm, rupanya kami harus berlipat-lipat menyetok kesabaran dalam proses renovasi ini. Karena ada aja hal-hal yang terjadi di luar ekspektasi kami. Ayah Sakha udah pesen ke pihak kanopi untuk disediakan pintu bukaan atas sebagai akses keluar. Eh malah pintunya bukaan geser dong. Untuk buka pintu gesernya pun sangat berat. Kami udah coba untuk komplain, tapi pihak CVnya ga respon gitu, berbelit-belit. Oke mari kita sabar lagiiii...

Ganti Kanopi Dapur
Kanopi dapur yang sebelumnya terlalu rendah dibongkar dan diganti dengan galvalum yang lebih bagus. Lumayan kanopi yang dibongkar ini dibeli tetangga sebelah dengan harga 500ribu. Kanopi galvalum yang baru letaknya agak ditinggikan, supaya nanti saat dapur diplafon, letak plafonnya bisa sejajar dengan ruang tengah.
Kanopi dapur
Sebenarnya masih ada task yang harus dikerjakan tukang di cerita part satu ini, yaitu meninggikan tembok belakang. Saya dan ayah Sakha sepakat untuk mencoba menggunakan tukang dengan sistem borongan. Tapi sayang saat diskusi dengan tukang sebelumnnya mereka mematok harga yang terlalu tinggi, jadinya kami coba cari-cari tukang yang lain. Alhamdulillah kami nemu tukang baru yang cocok harganya. Gimana perjalanan renovasi rumah dengan sistem borongan akan saya jabarkan di part dua ya..

Baca : Renovasi Rumah (Part 2)

Thanks for reading.. :)

Sumber gambar :
Bangun bata : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirycy-JFm5RkNhTnMxAeTAwE8gHw9E3ejzncFjKEevj32c3YzBfAzAiyuwFZp_RJdpv3eL9s9_6pNeRzENsRc05DLRL1qHdJj8A8NAqu8U0usily-M-A66PoVulbC-BN8SpkJ3iFoUWnRa/s1600/bangun+bata.jpeg 
Denah : http://www.rumahjogjaindonesia.com/sites/default/files/imagecache/big.jpg

Senin, 05 Maret 2018

Nikmatnya Sarapan Nasi Kuning Kuah Pantura

Senin, Maret 05, 2018 0 Comments
Tentunya sebagai orang Jawa kita ga asing lagi kan dengan namanya nasi kuning. Biasanya nasi kuning ini cocok banget dijadikan menu sarapan atau nasi kotak. Saya dan ayah Sakha mengenal nasi kuning kuah ini saat breakfast day di kantor. Karena rasanya yang enak, saya kepo ke mbak admin kantor dimana lokasi warung nasi kuning ini, supaya saya bisa beli nasi kuning ini langsung kesana.

Sebenernya apa keistimewaan nasi kuning ini? Menurut kami keistimewaannya terletak pada kuahnya. Lho? Nasi kuning kok pake kuah sih..kayak bakso dong? Hohoho.. Engga kok, kuah disini cuma dijadikan topping aja. Rasanya maknyus banget menurut saya, karena rempah-rempahnya berasa banget. Yuk langsung cuzz ke TKPnya.


Warung nasi kuning ini bernama Warung Sekul Sarapan, lokasinya terletak di Ruko Babarsari, tepatnya di depan SPBU Babarsari. Ternyata selain menyediakan menu spesial nasi kuning kuah, di warung ini juga menyediakan menu nasi gurih alias sego gurih. Lauk yang dapat dipilih pun bermacam-macam seperti telur goreng, telur balado, ayam goreng, ayam balado, ayam kecap, dan daging lapis.
Pilihan lauk
Untuk menu minuman, disini tersedia pilihan teh hangat, jeruk hangat, es teh, es jeruk, coffeemix, milo, dan kojol. Kurang tau juga kojol itu apa, dari keterangannya sih ini semacam kopi njolong, kopi khas pantura gitu.
Suasana warung
Disana kami memesan menu nasi kuning kuah dengan es teh sebagai penangkal dahaga. Menurut kami porsinya lumayan mengenyangkan. Selain dilengkapi dengan topping kuah, nasi kuning ini disajikan lengkap dengan mie goreng, sambal goreng ati kentang, krupuk plus kering tempe. Rasa kering tempenya juara banget. Walaupun terasa manis, tapi kami semua suka. Sakha sampe nambah lho, minta dibungkusin..hehehe..
Nasi kuning dimakan di tempat
Oh ya untuk lauk telor goreng ini penampakannya bukan kayak telor dadar atau telor ceplok ya, melainkan telor rebus bulat yang digoreng..hehehe.. Sakha kurang suka sama telor yang macam begini ini, jadinya emaknya yang makan. Untuk yang dibungkus, kami memesan nasi kuning kuah original tanpa lauk tambahan seharga Rp. 8.500.
Mbungkus buat Sakha
Warung nasi kuning ini mempunyai cabang lain selain di Babarsari, yaitu di daerah Condongcatur. Tepatnya perempatan UPN ke utara. Setelah perempatan pertama lurus sedikit, nanti warungnya ada di kanan jalan.

Idealnya warung ini buka mulai pukul 06.00 pagi setiap hari sampai sekitar pukul 12.00. Nah pernah dua minggu berturut-turut di hari Minggu pagi kami kesana, warung ini masih tutup dong. Padahal kami berangkat dari rumah jam 07.00 an. Nah pas minggu depannya, di hari Minggu dia buka dong. Saya tanya ke bapak penjualnya kenapa kok hari minggu seringnya tutup, kata beliau jam buka di hari Minggu tergantung di cabang Condongcatur. Jadi kalau di cabang Condongcatur lagi rame, cabang Babarsasi bukanya telat gitu, bisa lebih siang. Jadi amannya mending pembaca sekalian langsung cuzz ke cabang Condongcatur aja..biar ga kecele..

Oh ya, kami juga pernah ngicip nasi gurihnya saat kami kehabisan nasi kuning. Menurut saya rasa nasi gurihnya kurang nendang, jadinya saya minta tambahan topping kuah spesialnya. Untung bapak penjualnya baik, dikasih deh kuahnya..hohoho..makasih Pak. Ternyata kuah ini terbuat dari daging giling halus yang dicampur dengan bumbu rempah-rempah rahasia. Makanya bisa enak banget gitu..

Jadi gimana pembaca semua..penasaran ga dengan kenikmatan dan keunikan nasi kuning kuah? Yuk langsung ngicip kesana aja deh, kalau males keluar menerjang dinginnya pagi, tinggal pesen lewat go food aja lhoo.. :p

Selamat menikmati..


UPDATE JANUARI 2019
Kini warung nasi kuning kuah cuma ada satu cabang. Cabang yang terletak di depan SPBU Babarsari udah ga ada gaes. Kami kecele waktu kesana..hehehe.. udah berganti dengan warung makan yang lain. Jadi kalau kalian pengen menikmati sarapan naskun kuah, langsung cuz aja ke Jalan Pawirokuwat.



Ringkasan :
Nama : Warung Sekul Sarapan, Spesial Nasi Kuning Kuah Pantura
Lokasi : Ruko Babarsasi, Depan SPBU Babarsasi (1), Jalan Pawirokuwat, Condongcatur (2)
Jam buka : 06.00 -12.00
Range harga makanan : Rp. 8.500 - Rp. 18.500
Range harga minuman : Rp. 2.500 - Rp. 4.000 
Porsi : Lumayan Kenyang 
Rasa : Enak banget
Rating : 4.8/5

Jumat, 02 Maret 2018

Sudah Beli Rumah Second, Lalu Apa?

Jumat, Maret 02, 2018 0 Comments
Alhamdulillah kami sekeluarga diberikan rezeki sehingga bisa membeli rumah di Jogja. Akhirnya setelah perjuangan yang super duper panjang yang melelahkan, rumah yang kami incar berhasil kami dapatkan. Walaupun saat ini sertifikat balik nama masih diurusin sama notaris, setidaknya kunci rumah dari pemilik sebelumnya sudah ada di tangan kami..horeee..


Sejujurnya keadaan rumah second ini agak tidak terawat. Maklum, pemilik rumah sebelumnya mengontrakkan rumah ini ke mas-mas mahasiswa gitu. Pada saat kami survey rumah, yang mana itu saat malam hari, kami ga melihat ada kejanggalan sama sekali lho. Kami langsung merasa cocok aja, rumahnya cukup luas, bersih, sirkulasi udara bagus, air lancar dan yang penting harganya ga semencekik rumah baru.

Yang bikin kami agak ga cocok saat itu adalah dapur yang semi terbuka. Jadi di sebelah dapur ada kolam ikan tak terpakai dengan atap terbuka gitu, dan belakangnya langsung berbatasan dengan sawah. Kami pikir, ga masalah lah nanti bisa direnovasi.

Permasalahan datang saat kami sudah menerima kunci rumah dari penjual sebelumnya. Saat masuk rumah itu, keadaannya sangat memprihatinkan. Jadi pengontrak lama tuh kayaknya ga merawat rumah ini dengan baik. Banyak sampah daun di kolam belakang, banyak rumput ilalang di halaman depan, lantai rumah pun juga ga disapu, penutup kloset kamar mandi pun juga rusak, plus air dari sanyonya ga mengalir. Hmmm..pokoknya banyak part yang bikin kami mengelus dada. Sampai ada perasaan "Salah ya kami beli rumah second, kok keadaannya gini banget, mending nabung lagi buat beli rumah baru".
Halaman depan dengan ilalang
Tapi kami sadar, daripada bermuram durja trus jadi negatif thinking, akhirnya kami mikirin gimana caranya bikin rumah ini jadi layak huni sesuai standart kami. Kami membuat list part-part apa saja yang perlu diperbaiki dan direnovasi. Proses perbaikan atau renovasi inipun sambil jalan karena sambil menyesuaikan kantong kami yang pas-pasan. Karena bugdet yang terbatas itu, proses renovasi ini kira-kira total memakan waktu sekitar empat bulan. Lama yaa..wkwkwk..

Ceritanya selama empat bulan itu kami juga udah gonta-ganti tukang. Hmmm, memilih tukang ini emang susah-susah gampang. Jadi saat pertama renovasi kami pakai jasa tukang yang direkomendasikan seseorang. Nah kesepakatannya adalah sistem harian, Rp. 100.000 per hari bersih. Karena Senin - Jumat kami bekerja dan baru balik di sore hari, kami ga mungkin mengawasi tukang tersebut. Akhirnya kami mengimport om suami dari Malang untuk mengawasi kinerja kedua tukang tersebut.

Hasilnya gimana? Hmmm, di hari pertama progressnya cukup baik. Tetapi di hari-hari berikutnya seperti tidak ada progress, lemot banget kerjaannya. Jadinya secara berat hati kami mengganti satu tukang itu dengan tukang lain yang juga direkomendasikan seseorang. Tukang baru ini pun juga mengunjukkan gigi di hari pertama saja, di hari selanjutnya seperti mokong. Beliau mengerjakan task sesuai dengan kemauannya sendiri, tidak seperti yang client inginkan.

Suami dan saya mulai kelabakan, karena uang biaya tukang harian terus mengucur sementara progressnya lemot banget. Akhirnya kami mencoba sistem tukang rombongan. Tapi sayang tukang tersebut ga mau pakai sistem rombongan. Dengan berat hati juga kami menyudahi kontrak kerja tukang tersebut. Ayah Sakha mulai survey-survey tukang lagi yang bersedia dikontrak rombongan.

Alhamdulillah kami nemu tukang yang cocok, sayangnya beliau ga punya handphone. Jadi kami menghubungi beliau lewat HP anaknya. Kami sudah jelaskan apa yang kami mau, dan beliau setuju dengan nominal yang kami tawarkan. Akhirnya beliau memulai kerjanya. Seperti biasa, di awal-awal memang terlihat bagus progressnya. Tapi setelah itu, beliau jarang datang. Trus ada beberapa part yang missed, jadinya dibongkar pasang ulang lagi. Jadi dugaan kami beliau tu kayak punya sambilan nukang di perumahan lain, karena beliau ga kasih alesan kenapa kok ga datang. Kami stress juga, bener memang kerjaan beliau selesai semua, tapi memakan waktu yang lumayan lama.

Oke, tahap renovasi sudah hampir selesai. Sekarang tinggal tahap finishingnya aja yaitu mengecat rumah. Saya jadi mikir, kenapa saat survey dulu cat rumah ini tampak baik-baik saja sedangkan setelah rumah ini dibeli tampak catnya mengenaskan, mengelupas dan jamur dimana-mana. Karena merasa sedikit trauma dengan jasa tukang, akhirnya kami memilih untuk menggunakan jasa CV. Kebetulan suami menemukan CV yang mempunyai rating bagus di internet. Harganya mungkin agak sedikit mahal, tapi setidaknya kami tenang karena ini menggunakan jasa yang terpercaya.

Setelah deal dengan pihak CV, musibah datang. Jogja dirundung hujan deras selama tiga hari berturut-turut. Alhasil rumah yang belum kami tempatin itu bocor semua. Kami sedih lah! Perasaan salah beli rumah sempat menghantui kami, tapi temen-temen kami berusaha menenangkan. Mereka bilang, untung bocornya ketahuan sekarang saat belum ditempati. Misal ketahuannya pas ditempati kan malah repot dua kali. Trus temen-temen yang lain juga bilang kalau rumah mereka yang bangunan baru aja juga bocor parah. Hohoho.. hati kami jadi sedikit tenang.

Karena bocor dimana-mana itulah kami harus mencari tukang lagi untuk membetulkan atap rumah kami. Pihak CV ga mau memulai kerjanya kalau kasus bocor ini belum ditangani. Akhirnya kami minta rekomendasi tukang dari teman kantor. Kebetulan ada tetangga teman kantor yang berprofesi sebagai tukang, beliau juga merekomendasikan tetangganya tersebut. Akhirnya kami menggunakan jasa tetangga beliau.

Alhamdulillah tukang ini beda sama tukang-tukang sebelumnya, beliau rajin dan bertanggung jawab. Selain itu beliau juga sering memberi masukan tentang solusi-solusi permasalahan kebocoran. Usut punya usut ternyata bocor parah ini disebabkan oleh kanopi yang kami pasang di halaman belakang. Pihak pemasang kanopi ~yang merupakan CV juga, namun CV yang berbeda dengan pihak pengecatan rumah~ mereka kayak asal-asalan kerjanya. Untuk benerin posisi pintu bukaan kanopi yang harusnya membuka ke atas (bukan digeser) pun mereka tak kunjung merespon. Padahal dari awal kami udah state kalau kami pengen bukaan atas, mereka malah pasang bukaan geser. Itupun jadi bikin kanopi susah dibuka. Hmmm..sekali lagi kami harus bersabar.

Tukang rekomendasi dari teman ini bekerja sangat baik. Pekerjaannya pun selesai tepat waktu sesuai kesepakatan sistem borongan. Setelah rumah ga bocor lagi, tahapan pengecatan siap dilakukan. Sayang pengecatan ini sempat terpotong lagi karena pihak CV bilang plafon kamar belakang harus diganti karena keadaannya sudah tidak layak, mau jebol gitu. Yes, bener aja plafonnya lapuk banget plus banyak tetesan air disana. Akhirnya plafon itu diganti dulu, setelahnya pihak CV melanjutkan proses pengecatan.
Plafon yang mau jebol
Proses pengecatan ini juga terbilang lumayan lama, karena terpotong libur akhir tahun juga. Selain itu supervisor CV juga mengalami musibah diopname di RS. Yasudahlah daripada kami mumet, diputuskan untuk mudik aja dulu akhir tahun. Refreshing di kampung halaman!


Balik dari liburan, ternyata proses pengecatan masih belum selesai. Tinggal part pintu dan jendela aja yang belum dicat. Jadinya kami perlu bersabar lagi untuk menunggu rumah tersebut siap ditempati. Kira-kira akhir bulan Januari semua proses renovasi sudah selesai. Alhamdulillah ya Allah.

Begitulah kira-kira cerita saya tentang pengalaman setelah membeli rumah second. Ternyata masih banyak part-part yang musti diperbaiki. Pengalaman bertemu dengan berbagai jenis tukang pun juga ga bisa diabaikan. Saran saya pilihlah tukang yang direkomendasikan orang terpercaya...hehehe..

Oh ya di postingan lain saya mau cerita lebih detail tentang part-part renovasi yang kami lakukan. Bukan niat apa-apa sih, cuma sebagai pengingat aja nanti kalau kami udah tua. Kalau blogspot belum bangkrut kan kami bisa baca-baca lagi pengalaman saat renovasi rumah, bagaimana suka dukanya kami memperjuangkan rumah yang kotor dan agak rusak menjadi rumah yang layak untuk tempat kami tinggal..hohoho..

Baca : Renovasi Rumah Part 1, Part 2, dan Part 3


See you on my next post.. :)

Sumber gambar :
Rumah : https://image.indonetwork.co.id/companies/thumbs/239x239/2012/05/29/75171a385b3ee115a075db73a6634bd9.jpg