Tampilkan postingan dengan label daycare. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daycare. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 September 2017

Good Goodbye Daycare T_T

Kamis, September 07, 2017 0 Comments
Bulan Agustus tahun ini Sakha udah menginjak usia tiga tahun. Rencananya setelah tiga tahun ini Sakha mau pindah dari daycare ke playgrup (PG). Sebenernya di awal tahun kami sudah survey beberapa PG di kota Jogja. Teman sepantaran Sakha di daycare juga udah pada survey PG. 


Setelah survey beberapa PG kami mendaftarkan Sakha ke PG yang masih satu yayasan dengan daycare Sakha. Cabang PGnya terletak di sebut saja Jalan Sukaria. Bunda daycare pun bilang kenapa kok Sakha ga didaftarkan ke cabang Jalan Bahagia aja yang letaknya lebih dekat dari tempat tinggal kami. Nah ceritanya kami pernah lewat Jalan Bahagia itu dan menurut kami jalannya sempit, kami menganggap jalan itu ga bisa papasan mobil. Jadi kami memilih di cabang Jalan Sukaria aja.

Rencananya Sakha mau masuk PG itu saat liburan habis lebaran. Tapi saat lebaran tiba, kami pikir-pikir lagi kok sebaiknya Sakha pindahannya setelah dia ulang tahun yang ketiga. Jadi rencananya acara ulang tahun Sakha ini sebagai acara perpisahan Sakha juga di daycare. Pengennya ada acara tiup lilin juga. Tapi apa daya, masih ada halangan buat menjalaninya.. :'(


Kebetulan juga beberapa waktu lalu daycare Sakha pindah lokasi, lebih dekat dari Jalan Bahagia. Kami akhirnya coba-coba lewat sana dan survey PGnya. Ternyata jalan Bahagia ini cukup besar, cukup buat papasan mobil. Trus yang bikin kami sreg dengan PG ini adalah tempat pembelajaran PG dan TK nya dipisah. Jadi kemungkinan si anak PG meniru kegiatan berbahaya yang dilakukan anak TK bisa diminimalisir.

Kegiatan berbahaya gimana? Jangan syok dulu buk..hehehe.. Jadi ceritanya saat survey PG di suatu TK Negeri kami menjumpai pemandangan yang menurut kami membahayakan. TK Negeri ini memiliki PG. Benar memang PGnya memiliki pembatas, tapi anak-anak dari dalam PG bisa melihat kegiatan kakak-kakak TK sedang bermain di halaman. Dimana disana terdapat banyak permainan seperti ayunan, prusutan, mangkok putar, jungkat-jungkit, panjatan dan lain-lain. Nah kadang ada si kakak yang saat males belajar dia akan keluar kelas dan main permainan itu. Tapi mainnya ngawur banget, masak main ayunan dengan cara berdiri, ngayunnya pun bisa 180 derajat plus pake ngebut. Saya langsung deg-deg'an gimana nanti kalau Sakha niru kakak itu.

Sebenernya niru ini  ga apa-apa, tapi menurut saya melakukan itu di usia PG masih membahayakan, dimana kontrol motorik anak belum sempurna. Selain main ayunan itu, ada pula kakak-kakak yang main panjatan setengah lingkaran sambil gelantungan pake satu tangan. Ya mungkin kalau main itu di usia 6 tahun udah aman, tapi kalau seusia Sakha? Hmmm...

Waduh, kok jadi bahas itu ya..hehehe.. Lupakan-lupakan. Lanjut ke PG di Jalan Bahagia tadi ya. Setelah kami survey dan mengajak Sakha, ketika saya tanya "Sakha apa mau sekolah disini?" Dia jawab "mau". Wah langsung dah saya daftarkan Sakha kesitu. Rencananya Sakha akan masuk pada tanggal 16 Agustus 2017, jadi Sakha di daycare sampai tanggal 15 Agustus 2017.

Hmmmm.. Jujur di kantor saya sempat kepikiran gimana Sakha nanti ya. Apa dia sedih saat berpisah dengan temannya di daycare? Apa dia sedih saat dia berpisah dengan bunda pengasuh di daycare? Apa dia nanti bisa beradaptasi di PG? Apakah dia nanti bisa punya teman di PG? Gimana kalau ternyata Sakha ga betah di PG? Huwaaa..

Mendekati waktu penjemputan Sakha di daycare untuk berpamitan, perasaan saya campur aduk. Aduh nulis ini aja saya masih sambil mewek T_T. Rasanya sedih banget. Dulu pas daycare Sakha pindah lokasi aja saya juga mellow. Saking mellownya saya sering lewat lokasi daycare yang lama sambil mengenang masa lalu dimana kami mengantar  jemput Sakha disitu. Banyak kenangan di lokasi daycare yang lama. Dimana saya pertama kali harus terpisah sama Sakha, dimana saat istirahat kerja saya harus kesini untuk kejar stok ASI Sakha. Dimana saya pertama kali bertemu bunda-bunda daycare yang menyanyangi Sakha secara tulus. Gedung itu juga jadi saksi gimana Sakha pertama kali bisa merangkak, berjalan, berceloteh dan bersosialisasi dengan temannya. Di sekitar lokasi ini juga Sakha sering diajak mini outing bersama bunda-bundanya.



Nah rasa mellow itu kembali muncul saat saya akan menjemput Sakha saat pertengahan Agustus kemarin. Saat pulang kerja dan on the way jemput Sakha saya berusaha terlihat setrong. Tapi apa daya, akhirnya air mata ini menetes juga. Pas perjalanan di mobil ayah Sakha kebingungan kok saya tiba-tiba nangis..huhuhu. Akhirya beliau menghentikan kendaraan dan menunggu sampe saya tenang. Rasanya saya sedih aja karena Sakha musti berpisah sama bunda-bunda dan teman-teman di daycare yang sudah kami anggap seperti keluarga sendiri. T_T

Setelah saya agak tenang, baru kami menjemput Sakha. Sakha biasa aja saaat dijemput. Pas saya bilang kalau Sakha terakhir di daycare, Sakha masih lempeng-lempeng aja. Mungkin dia masih belum ngerti ya. Saat berpamitan dengan bunda daycare pun Sakha masih tampak biasa aja. Emaknya mellow untung ga sampe netes lagi air matanya.

Akhirnya selamat tinggal daycare, welcome playgrup. Terimakasih Alifa Daycare Jogja. Selama hampir tiga tahun ini sudah menjadi rumah kedua untuk Sakha. Terimakasih bunda-bunda daycare atas kasih sayang yang tulus untuk Sakha. Terimakasih sudah mendampingi dan mendidik Sakha menjadi anak yang aktif dan mandiri. Terimakasih sudah memberikan stimulasi yang bermanfaat untuk perkembangan fisik Sakha. Terimakasih yang tak terhingga untuk semua staff di daycare. Maaf apabila selama ini kami ada kesalahan atau kekurangan. Maaf apabila Sakha kadang susah diatur. Sampai jumpa di kesempatan baik yang lain.. :)

Sumber gambar :
Goodbye : https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/ec/36/b5/ec36b5ea0baa331e437ffa8edc61ef2a--goodbye-message-farewell-message.jpg

Selasa, 30 Mei 2017

Oleh-oleh Outing Sakha

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments
Haluuwww, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat yaaa.. Kali ini saya pengen nulis tentang outing di daycare Sakha. Sebenernya tulisannya cuma dikit..hehehe..gambarnya aja yang banyak. Sekali-sekali tulisan saya kali ini full gambar ya..

Ceritanya selama di daycare ini, tiap bulan di hari Kamis kalau cuaca mendukug, diadakan acara outing. Acara outing ini khusus anak toodler, bukan yang berusia bayi. Biasanya tujuan yang dikunjungi adalah taman, museum atau candi. Acara outing ini khusus untuk anak, ortunya ga perlu ikutan juga..hehehe.. Disini juga ada beberapa bunda yang ikut mengawasi di lokasi outing tersebut..

Biasanya selesai acara outing, bunda daycare mengirim foto-fotonya ke para orang tua. Sebenernya foto-fotonya udah saya simpen di Google Drive. Tapi alangkah baiknya juga diupload disini...hehehe.. Semakin banyak back up lebih baik kan.. #eh

Candi Sambisari
Ceritanya ini outing di bulan Juni 2016, lokasinya di Candi Sambisari yang letaknya di Jalan Sambisari..hehehe.. Saya sama ayah Sakha malah belum pernah main kesini, lha ini Sakha malah udah jalan-jalan dimari. Kayaknya emang candi ini asri banget. Bisa dilihat dari foto banyak lautan rumputnya. Lain kali kita jalan-jalan kesini lagi ya Sakha.. Untuk kali ini jalan-jalannya bareng temen-temen, mba Betty, bunda Winda dan bunda Ditta dulu..
Teman bermain Sakha
Horeeey..ada rumput hijau
Sakha ngapain tuh?
Garuk-garuk ternyata
Sakha ngobrol sama Aisha
Kayaknya candinya kecil, ga sebesar candi Borobudur atau candi Prambanan. Tapi boleh dicoba lah karena emang lokasinya strategis, ga jauh dari kota Jogja. Oh ya di dekat candi ini juga ada kuliner soto yang terkenal, yaitu Saoto Batok. Bisa menikmati soto dengan mangkuk batok plus menikmati asrinya pemandangan sekitar.



Taman Gajah Wong
Sama seperti lokasi pertama, lokasi kedua ini juga belum pernah saya singgahi. Nama tempatnya adalah Taman Gajah Wong. Terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Yogyakarta. Kayaknya tempatnya mirip kayak taman Kebon Rojo di kota Blitar.

Baca : Bon Rojo : Tempat Angon Anak Murah Meriah Di Blitar

Sakha dan temen-temennya kelihatan happy disini. Banyak patung-patung yang tersebar di taman. Ada juga wahana mainan yang pastinya bikin si kecil ga bosen main disini. Yuhuu.. mari bersenang-senang di taman sambil ditemeni bunda Hanifa dan bunda Mira..
Di bawah kaki gajah
Main bareng mas Harsha
Main bareng mba Shaki
Main muter-muter
Kumpul bersama
Nongkrong di bawah patung
Museum Dirgantara
Padahal ini lokasi deket banget sama rumah, tapi lagi-lagi saya dan ayah Sakha belum pernah kesini. Malah Sakha yang udah bolak-balik outing kesini bersama temen-temen di daycare. Museum Dirgantara ini terletak di Kompleks Landasan Udara Adisucipto Yogyakarta.

Tiap outing kesini, bunda daycare selalu bilang kalau Sakha bahagia banget dan heboh kalau liat pesawat terbang..hehehe. Okey, lain kali kita kesini lagi.. *aduh ini emak kok janji mulu
Bareng bunda Dewi, bunda Winda dan bunda Mira
Foto bareng pesawat
Sakha cs
Taman Pintar
Hoho, outing selanjutnya adalah ke Taman Pintar. Kami sebenernya udah pernah kesini, tapi masuk di bagian dalam. Nah ceritanya outing kali ini difokuskan di area outdoornya. Taman Pintar ini terletak di Jalan Prambanan Senopati, depan Bank Indonesia.
Foto bareng gong besar
Pada fokus sama drum
Nah demikianlah beberapa oleh-oleh dari kegiatan outing Sakha. Yep, oleh-olehnya ya foto-foto ini. Semoga dengan diposting di blog ini nanti Sakha bisa liat gimana serunya kebersamaan dia bersama temen-temennya di daycare. Semoga postingan ini bisa dijadikan kenangan yang berharga untuk Sakha nantinya.. Makasi bunda-bunda daycare yang selama ini udah memberikan cinta kasih yang tulus untuk Sakha dan teman-temannya semua.. :*

Sumber gambar :
Cartoon : http://little-rascals.co.za/rascals/wp-content/uploads/2013/07/chf-cartoon-kids-1024x175.png

Rabu, 03 Mei 2017

Plus Minus si Anak Daycare

Rabu, Mei 03, 2017 0 Comments

Ga terasa usia Sakha Agustus tahun ini bakal menginjak 3 tahun. Artinya sebentar lagi Sakha bakal 'lulus' dari daycare. Yap, daycare Sakha memang dikhususkan untuk anak dengan range usia 0 - 36 bulan. Kayaknya selama ngeblog ini ga banyak cerita saya tentang daycare ya.. Mungkin cuma dulu pas awal-awal survey tentang daycare. Nah sekarang saya pengen sedikit cerita tentang plus minus si anak daycare, especially yang terjadi pada diri Sakha ini..


Selama hampir 3 tahun ini alhamdulillah saya merasa terbantu banget dengan daycare. Banyak hal positif yang Sakha dapet dari daycare. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan daycare ini, pasti ada minusnya juga..hoho.. Saya jabarkan satu persatu ya hal-hal yang saya rasakan selama Sakha di daycare. Mulai dari minusnya dulu deh ya..

Minusnya Sakha di daycare :
1. Gampang terlular penyakit
Yesss.. Selama di daycare ini Sakha pernah ketularan temennya sakit. Ya gimana lagi, namanya main bareng tiap hari, berinteraksi tiap hari, akhirnya virusnya pun juga ikut berinteraksi..hehehe.. Di daycare Sakha ini sebenernya kalau sakitnya seperti batuk pilek, masih diperbolehkan masuk. Nah kelas bermain anak yang sakit dan ga sakit bakal dipisah. Tapi ya namanya virus, dia bakal nyebar cepet banget. Pernah juga Sakha kena cacar air saat temen satu angkatannya banyak yang kena..


2. Ikut Perilaku Negatif Temen 
Ceritanya saya dan suami ga pernah praktekin gimana itu nyubit, mukul, teriak, nggigit, merengek, atau tindakan negatif lain di depan Sakha. Anehnya Sakha pernah tiba-tiba nggingit saya, pernah tiba-tiba teriak lalu merengek ga jelas kalau lagi di rumah. Usut punya usut ternyata setelah saya tanya Sakha ikut-ikutan siapa, dia nyebut nama temennya di daycare. Besoknya pas ketemu bunda daycare saya tanya tentang hal tersebut, dan bunda daycare menjelaskan tentang kondisi teman Sakha itu. Emang bener banget kalau anak kecil akan meniru apa yang mereka lihat dan rasakan. Hal tersebut merupakan PR bagi kita sebagai orang tua supaya bisa lebih berusaha untuk memberikan pengertian tentang baik buruknya tindakan mereka.

3. Insiden Kecil di Daycare 
Hal ini sebenernya masih nyambung dengan poin kedua. Proses berinteraksi dengan sesama temannya di daycare, sedikit banyak tentunya akan menimbulkan suatu insiden. Beda banget dengan anak yang diasuh dengan baby sittter di rumah, mungkin hanya bermain bersama teman cuma di jam-jam tertentu saja, insiden kecil pun minim terjadi. Nah insiden kecil yang sering dialami Sakha ini semacam tangan Sakha digigit temennya yang baru tumbuh gigi, biasanya sampe membekas gitu. Trus kadang juga Sakha yang gigit balik.. -_-. Ada pula kejadian Sakha jatuh karena temennya ga sengaja dorong. Ada pula insiden rebutan mainan sampe nangis-nangis. 


Overall tentang hal-hal yang saya sebutin di atas, saya yakin kalau ini hanyalah suatu proses yang harus dijalani Sakha. Nah daripada musingin hal-hal yang negatif, mending saya fokus ke hal positif yang Sakha alami sebagai anak daycare.

Plusnya Sakha di daycare :
1. Bersosialisasi
Di daycare Sakha bisa bermain dan bergaul dengan teman-temannya. Alhamdulillah Sakha punya banyak teman main sehingga kemampuan sosialisasinya meningkat. Dengan berinteraksi dengan teman-temannya, Sakha juga semakin terstimulasi untuk belajar berbicara, selain itu Sakha jadi punya rasa percaya diri yang tinggi. Selain itu, di daycare ini, bunda pengasuhnya pasti dirolling setiap satu minggu sekali. Hal tersebut membuat Sakha juga tidak ketergantungan dengan satu bunda saja.
Senangnya main bersama teman
Selain bersosialiasi dengan teman sebaya plus dengan bunda pengasuh, di daycare Sakha ada kegiatan outing juga. Dengan kegiatan ini Sakha bisa mengenal tempat main yang asik di luar ruangan kelas, selain itu dia juga bisa belajar bersosialisasi dengan orang di lingkungan tersebut.

Baca : Oleh-oleh Outing Sakha

2. Ekspresif 
Karena sering berinteraksi dengan teman-temannya serta berinteraksi dengan bunda pengasuh, Sakha jadi lebih ekspresif mengutarakan apa yang dia pikirkan. Misalnya saja saat masuk atau keluar rumah selalu mengucapkan salam. Selain itu contohnya saat kami jalan-jalan, Sakha pasti ga hentinya menyebutkan hal-hal yang dia temui di jalan sambil nunjuk-nunjuk.. Terakhir kemarin pas dia saya jemput dari daycare, papasan dengan ayah salah satu temannya, sebut saja Melati, dia bilang "Melati masih di dalam, Sakha sudah dijemput, babay".. :D

3. Mandiri
Di daycare Sakha diajarin mandiri. Karena memang satu bunda pengasuh maksimal hanya memegang tiga anak aja, jadi Sakha ga bisa memonopoli bunda disana. Contoh sederhana mandiri disini adalah makan sendiri, lepas baju sendiri, pakai baju sendiri, merapikan mainan sendiri, buang sampah sendiri, dll. Dengan mandiri ini Sakha bisa belajar disiplin juga. Nilai plus banget ini menurut saya. Mungkin masih dikit pengasuh atau baby sitter yang menerapkan kemandirian ke anak. Biasaya alasan mereka adalah 'tidak tega' melihat anak menangis, jadinya semua-mua keinginan anak dituruti dan anak tidak turun tangan sendiri.

4. Terstimulasi
Di daycare Sakha dapet stimulasi sesuai usaianya. Jadi setiap hari kegiatan Sakha tu ditulis di buku laporan harian. Saat dulu Sakha telat banget merangkak dan berjalan, bunda pengasuh daycare sering kasih stimulasi sampai akhirnya Sakha bisa jalan dengan riang gembira di usia 16 bulanan. Selain mendapat stimulasi, Sakha juga dapet banyak ilmu dan bisa mainin mainan yang ga dia punya di rumah..hehehe.. :D

Yuhuu itulah hal negatif dan positif dari sisi Sakha selama dia di daycare. Nah gimana dong soal daycare dari sisi emak Sakha? Berikut saya jabarkan kekurangan dan kelebihan daycare menurut saya pribadi..

Kekurangan daycare menurut emak Sakha :
1. Harus mengikuti jadwal
Mungkin kalau pakai tenaga baby sitter, masalah jadwal menitipkan anak bisa lebih fleksibel. Berbeda dengan daycare yang tentunya sudah memiliki jadwal sendiri sesuai dengan peraturannya. Daycare memiliki jam operasional kerja, jadi saya harus menyesuaikan jam tersebut. Ada kalanya daycare Sakha libur di awal puasa, sedangkan kantor saya ga ada libur, terpaksa saya ambil cuti untuk jaga Sakha di rumah. Alhasil saya fakir cuti dan mesti ambil unpaid leave saat lebaran tiba.. :D

2. Melakukan pekerjaan rumah sendiri 
Kalau pake jasa pembantu atau baby sitter, mungkin sedikit-sedikit mbaknya mau bantuin ngerjain pekerjaan rumah. Berbeda dengan daycare yang memang tugasnya hanya fokus menjaga anak. Emang pas awal-awal Sakha dititipkan di daycare saya merasa kewalahan. Walaupun suami sudah bantu ngurus Sakha dan ngerjain pekerjaan rumah, rasanya masih ada aja yang ga bener. Tapi sekarang setelah menemukan pola yang pas, saya enjoy banget menjalaninya. 

Baca : Manajemen Waktu si Sakha dan Emaknya

3. Antar jemput
Kalau anak di rumah sama baby sitter atau pembantu tentunya ga usah pusing-pusing memikirkan masalah ini. Sebenernya antar jemput ini ga terlalu menjadi masalah, karena memang daycare dan kantor saya itu jalannya searah. Yang menjadi masalah adalah saat musim hujan datang, saat saya harus mengantar Sakha naik motor ke daycare. Kayaknya perlu segera les nyetir mobil deh biar Sakha ga kehujanan kalau lagi di perjalanan.

Baca : Jadi Beli Rumah Dulu Atau Mobil Dulu?

4. Lebih mahal?
Banyak temen yang tanya berapa biaya daycare Sakha. Saat saya menjawab 1,2 juta per bulan, banyak temen yang bilang kalau daycare Sakha ini mahal. Tapi ada juga yang bilang kalau daycare Sakha ini murah. Nah mahal atau murah ini kayaknya relatif banget ya. Ya intinya biaya daycare Sakha ini lebih mahal daripada biaya sewa baby sitter..*kayaknya :D
 
Kelebihan daycare menurut emak Sakha :
1. Aman
Menurut saya menitipkan anak di daycare lebih aman daripada meninggalkan anak sendirian dengan baby sitter atau pembantu di rumah, apalagi baby sitternya adalah orang baru yang ga kita kenal betul. Kenapa lebih aman? karena daycare memiliki sistem yang jelas. Bunda pengasuh pun diawasi oleh supervisor, tentunya mereka ga akan kerja dengan sembarangan kan.

2. Pengasuh lebih profesional
Bunda pengasuh daycare diberikan pelatihan pendidikan anak usia dini sebelum terjun langsung untuk mengasuh anak. Rata-rata bunda pengasuh di daycare Sakha memiliki pendidikan D3, D1 dan SMA. Diasuhnya anak oleh tenaga profesional selama saya bekerja, akan membuat hati saya tenang.

3. Privasi
Kalau memakai jasa pembantu atau baby sitter yang bobok di rumah, pasti sedikit banyak ada rasa rikuh atau risih. Kadang merasa juga privasinya sedikit terganggu karena ga bisa bebas pake kolor..#eh. :D Nah kalau anak di daycare otomatis privasi saya di rumah tetep terjaga karena ga ada orang asing yang tinggal di rumah. Saya bebas pake daster buluk favorit saya..

4. Pemeriksaan Dokter
Siapa yang ga mau diperiksa dokter gratis? Mau dong... :D Di daycare Sakha ini sebulan sekali ada pemeriksaan fisik dokter. Kemudian hasilnya akan ditulis di buku laporan harian. Dokter juga memberikan catatan supaya orang tua tau gimana progress tumbuh kembang anak mereka.
Laporan harian dan pemeriksaan dokter
5. Pijat dan Baby Spa
Tiap satu bulan sekali juga ada pijat dan baby spa, khusus untuk usia baby, di daycare Sakha. Lumayan banget si emak Sakha ini ga perlu merogoh kocek khusus untuk pijat dan baby spa Sakha :D
Sakha baby spa di daycare
6. Makanan bergizi
Di daycare disediakan makanan bergizi yang menunya bervariasi setiap harinya, dari pagi sampai sore. Saya ga perlu pusing mikirin makanan Sakha, tinggal pusing mikirin makanan bapaknya Sakha..#eh.. :D Saya bahagia banget kalau denger cerita Sakha lahap makan di daycare. Selain karena makanannya yang bervariasi, Sakha lahap makan karena dia makan bareng-bareng temennya. Bikin dia makin semangat gitu..
Senangnya makan bersama teman
7. Perlekatan
Sakha di daycare mulai pagi sampe sore di hari Senin sampai Jumat. Di malam hari atau saat weekend tiba, saya tetep bisa menjaga kedekatan dengan Sakha. Insya Allah kalau perlekatan ini tetap terjaga, kayaknya ga ada cerita kalau anak bakal lebih dekat dengan pengasuh daripada dengan ibunya sendiri. Amin..

Wohhooo..sekianlah cerita panjang lebar saya tentang daycare. Ternyata benar, dari plus minusnya daycare ini ternyata masih banyak sisi plusnya. Jadi untuk saya yang seorang working mom, untuk saat ini daycare adalah solusi terbaik. Terimakasih daycare... :*

Minggu, 30 November 2014

Menitipkan Anak di Daycare??

Minggu, November 30, 2014 0 Comments
Yak! Setelah masa cuti melahirkan saya habis, saya dan suami mantab memilih mentipkan Sakha di daycare selama saya bekerja. Banyak keluarga dan teman yang mendukung, banyak juga yang menyayangkan keputusan itu. Mungkin mereka yang menyayangkan keputusan saya berpikir kalau saya itu adalah ibu yang sangat TEGA dan KEJAM, karena anak masih berumur 3 bulan sudah dititipkan. Tak jarang juga mereka menyarankan supaya Sakha diasuh oleh kakek atau neneknya. Tapi kondisi tidak memungkinkan karena kedua orang tua dan mertua saya masih sama-sama bekerja. Ada pula yang menyarankan lebih baik Sakha diasuh sendiri sama mamanya, dia bilang "Apa ga takut anak umur 3 bulan dititipkan di daycare? dia kan belum bisa ngomong, kalau diapa-apain gimana? kasian kecil-kecil udah disekolahin. Mending kamu resign aja, nanti setelah Sakha gede baru kerja lagi, kan masa kecil anak ga bisa diulang". Saya jawab kalau daycare adalah solusi terbaik keluarga saat ini dan untuk resign saya masih belum siap karena harus berdiskusi matang dengan banyak pihak dan mungkin akan menyakitkan bagi beberapa pihak :)

Ada juga yang menyarankan untuk memakai jasa ART, dia bilang "Mending pake ART aja, anak kerawat dan pekerjaan rumah juga selesai, jadi kamu ga usah capek-capek buat ngurusin pekerjaan rumah yang seabrek". Saya jawab kalau saya takut memakai jasa ART karena memang keluarga saya belum pernah memakai jasa ART. Saya juga ngeri membayangkan kalau Sakha ditinggal di rumah sendiri dengan ART, which is orang asing yang baru saya kenal. Ibu mertua juga bilang kalau mending Sakha ikut beliau saja, karena di kampuang halaman ada orang yang bisa jagain Sakha. Saya dan suami ga menyetujui saran itu, karena kami pengen ketemu Sakha tiap hari, kalau ketemunya 1 bulan sekali? bisa-bisa saya dan suami ga ngerti rasa tanggung jawab sebagai orang tua dong. Karena memang kondisi yang serba tidak memungkinkan itu, kami memilih daycare sebagai solusinya.

Untuk pemilihan daycare ini saya dan suami sudah survey jauh-jauh hari semenjak saya hamil besar. Kebetulan daycare incaran kami adalah daycare yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi kantor, sebut saja daycare Ava. Sebenernya kami juga tau daycare ini dari temen kantor. Setelah tau banyak informasi dari teman kantor kami berinisiatif survey untuk melihat secara langsung gimana suasana disana. Kurang lebih beberapa pertanyaan ini yang saya tanyakan ke pihak daycare, semoga bisa dijadikan pertimbangan ya :
  • Berapa uang pendaftarannya, uang bulanannya, serta fasilitas apa aja yang didapatkan di daycare?
  • Anak bisa dititipkan mulai jam berapa sampai jam berapa? Misal melebihi batas waktu tersebut (Over Time), apakah ada biaya tambahan. Serta batas maksimal untuk over time itu sampai jam berapa
  • Anak dikelompokkan sesuai range usia kah? Range berapa-berapa? Dan per kelompok jumlahnya berapa?
  • Bunda atau pengajar anak di daycare minimal pendidikannya apa?
  • Berapa perbandingan jumlah bunda dan anak yang dijaga?
  • Barang apa saja yang perlu dibawa anak dari rumah? Apakah sebelum sampai daycare anak harus dimandikan dulu?
  • Apakah anak sudah dapat makanan atau snack? Berapa kali dan jam berapa saja anak mendapatkan itu?
  • Apakah ada layanan antar jemput anak atau antar jemput ASI?
  • Apakah ada pemeriksaan dokter? pijat bayi?
  • Stimulasi apa yang diberikan kepada anak? Dan apakah stimulasi yang diberikan sesuai dengan rentang usia anak?
  • Jika di suatu saat ada kondisi anak sakit ga terlalu parah apakah boleh masuk daycare? Pada saat sakit apa misal anak ga boleh masuk?
Selain mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, tak lupa saya dan suami berkeliling ke area daycare untuk mengetahui secara lebih detail keadaan kamar-kamar, tempat bermain, dapur, kamar mandi, dll. Tujuan kami adalah untuk melihat apakah tempatnya bersih, nyaman, aman, luas atau tidak untuk anak-anak. Alhamdulillah semua pertanyaan saya di atas dijawab dengan jelas oleh supervisi di daycare. Kurang lebih begini rangkuman jawabannya :
  • Biaya yang perlu dikeluarkan untuk daycare Sakha adalah biaya pendaftaran dan SPP bulanan. Sebenernya ada paket bayar tahunan yang jatuhnya lebih murah, tapi kami memilih bulanan saja. Fasilitas yang didapat adalah : Makan 3x sehari, snack dan buah, pemeriksaan kesehatan sebulan sekali, pijat bayi & baby spa 2 minggu sekali, dan free layanan jemput ASIP.
  • Jam kerja penitipan mulai dari jam 07.00 - 17.00. Ada toleransi sampai jam 17.30. Ada yang namanya overtime (OT). Per OT dikenakan biaya 30 ribu. Batas maksimal untuk OT adalah jam 19.30.
  • Anak-anak dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu bayi dan anak. Kategori bayi adalah usia 2,5 bulan sampai minimal 1 tahun, atau menunggu sang anak bisa berjalan. Kategori anak adalah usia minimal 1 tahun sampai 3 tahun. 
  • Bunda yang mengasuh bayi minimal pendidikannya adalah D3 atau kebidanan. Sedangkan yang mengasuh anak adalah pendidikan D1 dan SMA. Sebelum bekerja di daycare, para bunda diberi pelatihan dulu atau semacam training supaya lebih bagus kerjanya.
  • Jumlah perbandingan bunda dan anak yang dijaga adalah 1 : 3. Jadi maksimal 1 bunda akan mengasuh 3 anak dalam satu hari.
  • Barang yang wajib dibawa ke daycare adalah baju ganti (minimal 3 pasang), pampers, handuk, toiletries, ASI/susu, dan botol susu. Sebenernya di daycare ini ga ada aturan apakah anak harus dimandikan dulu atau ga saat diantar, tapi kalau untuk Sakha sebisanya saya mandikan dulu.
  • Di daycare ini anak mendapatkan makan 3 kali sehari : pagi, siang dan sore. Serta mendapatkan snack dan buah untuk satu hari.
  • Daycare menyediakan layanan jemput ASIP secara gratis.
  • Permeriksaan dokter dilakukan satu bulan sekali, dan pijat dilakukan 2 minggu sekali.
  • Stimulasi yang diberikan anak adalah stimulasi sesuai usia dan perkembangan anak, karena tiap anak pertumbuhannya berbeda. Jadi misal ada si A dan B, ternyata si B di usia sekian belum bisa merangkak, maka stimulasi untuk B adalah merangkak. Setelah si B bisa merangkak, akan dilanjutkan stimulasi ke tahap berikutnya.
  • Semisal anak sakit ringan seperti flu atau batuk, diperbolehkan masuk ke daycare. Daycare akan berusaha memisahkan anak yang sakit dan tidak supaya tidak tertular. Untuk penyakit parah yang menular, semisal DB, typus, campak, anak tidak diperbolehkan masuk daycare.
Hal tersebut membuat saya semakin mantab menitipkan Sakha di daycare sewaktu saya kerja. Saya juga bilang ke pihak daycare kalau kemungkinan Sakha masuk di awal bulan November, setelah saya cuti melahirkan 3 bulan.

Di awal November sebelum saya masuk kerja, saya mampir ke daycare untuk melunasi administrasi serta untuk trial menitipkan Sakha supaya nanti ga kaget. Ga lupa saya membawa perlengkapan Sakha. Saya membawa 2 tas, tas pertama adalah untuk wadah baju ganti, pampers, dan toiletries Sakha. Sedangkan tas kedua adalah cooler bag berisi ASIP dan botol susu.

Perasaan saya pertama kali menitipkan Sakha di daycare adalah sedih. Dulu waktu awal survey daycare, saya ga membayangkan kalau menitipkan Sakha akan menjadi sesedih ini. Sedih banget, karena saya dan Sakha selama 3 bulan ga terpisahkan. Pertama kali saya menyerahkan Sakha ke bunda daycare, saya ga bisa membendung air mata. Saya nangis di daycare, padahal Sakha nya lempeng-lempeng saja dititipkan :). Bunda daycare meminta saya agar lebih sabar, karena emang hari pertama semua orang seperti saya...mellow... Lama-lama akan kuat. Karena kalau bundanya mellow, malah anaknya juga ikut mellow dan ga nyaman di daycare.

Yak, dalam hati saya berkata bahwa ini adalah pilihan hidup saya yang harus saja jalani dengan ikhlas. Saya sudah mengetahui konsekwensinya tidak bisa bertemu dengan anak sewaktu saya kerja, dan saya akan menjalani itu dengan ikhlas. Saya berjanji bahwa itu adalah air mata terakhir saya sewaktu menitipkan Sakha di daycare.  Saya berjanji akan selalu ceria melepas Sakha di daycare supaya Sakha ceria juga bermain di daycare. Saya berjanji saya akan bekerja sebaik-baiknya demi Sakha, melenyapkan segala pikiran negatif ketika Sakha tidak bersama saya. Amin, semoga saya bisa menjalani ini semua.. Semangat untuk saya dan para mommy yang senasib seperti saya! :)

Jadi apakah menitipkan anak di daycare adalah masalah? Karena menurut saya ini tidak masalah, semua tergantung kondisi masing-masing keluarga. Alangkah baiknya kita ga saling menjudge atau menyinyir kepada mommy-mommy yang menitipkan anaknya ke pengasuh, nenek kakek atau daycare. Karena kita tidak akan pernah tau dan memahami kondisi mereka yang menjalaninya.. :) Dan untuk kita yang menitipkan anaknya, jangan juga pernah menjudge ibu yang di rumah merawat anaknya sendiri itu hidupnya enak tanpa diliputi beban kerja. Kamu ga akan pernah tau gimana riweuhnya merawat anak sendiri dan juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.. So keep calm.. It's not your life and your business.. Please respect without judging.

Baca : Plus Minus si Anak Daycare



Sumber Gambar :
Daycare : http://www.childinjurylawyerblog.com/day%20care.jpg