Jumat, 18 Oktober 2013

# wedding

Prosesi Siraman

Sebelum menyelenggarakan acara pernikahan, pihak keluarga sepakat mengadakan prosesi siraman. Saya mah ngikut aja dah..hehehe.. Prosesi siraman dilakukan hari jumat siang tanggal 18 Oktober 2013 setelah sholat jumat. Persiapan dekorasi sudah dilakukan pada H-1 acara. Selain mendekor untuk acara siraman, pihak Kuncoro decoration juga mendekor kamar pengantin..hohoho.. Saya baru tau kalau bunga yang digunakan untuk dekorasi ini adalah bunga segar asli..saya kira bunga plastik..hehe.. :p Berikut penampakan dekorasi siraman & kamar pengantin.. :)
Tempat event siraman
Kamar pengantin
Prosesi siraman sendiri memiliki arti untuk membersihkan  diri, meminta ampunan orang tua, dan menyebarkan kalau mempelai wanita akan dipersunting orang sehingga tidak ada yg mengganggu.

Persiapan make up sudah dilakukan pagi hari. Dalam prosesi siraman ini saya terpaksa melepas hijab, karena kata orang tua intinya itu mandi, jadi kita harus melepas baju dan lain2. Alhasil saya memakai kemben kain jarit yang dihiasi bunga melati dan memakai bando dari bunga melati.

Setelah make up selesai, acara pun dimulai. Prosesi siraman dimulai dengan sungkem ke kedua orang tua. Ini prosesi yg menurut saya sangat mengharu biru. Karena MC acara sangat pandai merangkai kata2 yg mengharukan, saya pun menangis. Saya memohon maaf kepada ibuk bapak atas kesalahan2 yg pernah saya lakukan dulu. Bapak ibu, tamu acara, mas, embak semua ikut mbrebes mili.. lha memang mengharukan banget T_T

Selesai acara sungkeman, dilanjutkan dengan prosesi siraman. Terdapat 7 orang yang menyiram saya. 2 orang adalah ibuk dan bapak saya, 4 orang adalah budhe dan bulik saya, yang terakhir adalah paes mbak Tina Samudra. Ceritanya saya disiram air dari 7 sumber yang dicampur bunga 7 rupa.
Air 7 sumber bunga dan bunga 7 rupa
Acara siram menyiram ini juga mengharukan, sambil nyiram para penyiram saling mendoakan saya. Selesai prosesi siraman, saya dibawa masuk untuk berganti baju. Sedangkan  bapak sama ibuk saya melakukan prosesi pecah pamor, semacam memecahkan kendi berisi air siraman. Selain itu beliau2 juga melakukan prosesi jual dawet..hehehe..ga ngerti ya maksudnya apa. Intinya para tamu dikasih uang2an untuk membeli dawet bapak ibu saya.
Mak Shal dan Pak Pri dodol dawet
Selesai acara jual dawet, selesai juga saya berganti baju. Lanjut ke acara berikutnya yaitu memotong tumpeng krobyong. Setelah dipotong para tamu diizinkan mengambil tumpeng tersebut untuk dimakan. Tidak lupa doa bersama pun dilakukan. Selain itu ada yang unik, saya disuruh menyuapi tamu yang ingin segera dapat jodoh. Konon katanya berdasarkan kepercayaan orang zaman dulu, kalau sang calon pengantin menyuapi orang yg lagi jomblo gitu akan mempercepat dia untuk bertemu jodohnya..hehehe.. Ya udah saya mah ngikut aja.. ada yang minta suap ya saya layani.. :D
Tumpeng ngrobyong
Apakah kamu melihat ayam?
Selesai acara suap2an dan makan2, selesai pula lah acara siraman ini. Sebelum tamu pulang, tidak lupa diserahkan souvenir siraman yg berupa handuk & sabun. Alhamdulillah acara siraman berjalan lancar, lanjut mempersiapkan acara pernikahan yang hanya tinggal menghitung jam alias esok hari.. :D 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar