Rabu, 23 Januari 2013

Menikmati Sunset di Pura Batu Bolong, Lombok

Rabu, Januari 23, 2013 0 Comments
Pura Batu Bolong 1
Pura Batu Bolong saat sunset
Selesai juga tugas di pulau Sumbawa ini. Tanggal 29 Desember 2012, akhirnya kami pulang ke Bali. Rencananya kami ingin transit dulu satu hari di Lombok, untuk membeli oleh-oleh dan jalan-jalan sebentar. Seperti biasa kami berangkat ke Benete pagi jam 7. Kali ini kami naik taxi, karena kalau naik bus bisa ribet dengan barang bawaan. Soalnya kami ada yang bawa koper dan tas besar, lebih enak kalau ditaruh di bagasi kan..hehe..

Sampai Benete, waktu menunjukkan jam 8 kurang seperempat. Kami antri untuk masuk pelabuhan. Sebelum naik ke jety, pihak security meminta badge kami karena masa berlakunya sudah habis. Hmmm..apa itu bagde? Badge itu semacam tanda pengenal elektronik dengan sistem cardax yang harus dibawa kemana aja selama ada di dalam kawasan PT NNT. Bagde ini memiliki masa berlaku. Karena tugas kerja kami disini 1,5 bulan jadi badge kami hanya 1,5 bulan saja umurnya. Mau masuk pintu gerbang, harus di "tit" dulu, semacam nge "tit" barcode barang di toko swalayan. Mau makan juga harus di "tit" dulu..hehe.. Super sekali keamanan PT NNT ini.

Memasuki jety, kami duduk di kursi belakang sebelah kiri. Satu deret ada 3 kursi, saya memilih dekat jendela supaya bisa menikmati pemandangan laut. Alih-alih menikmati, saya malah tertidur di perjalanan menuju pelabuhan Kayangan. Bangun-bangun, ternyata sudah sampai di pelabuhan Kayangan. Kami keluar jety menunggu urutan. Keren sekali, karena untuk keluar kapal ini ada peraturan deret mana yang harus keluar duluan supaya tidak terjadi antrian. Setelah keluar jety, kami berjalan menuju luar pelabuhan, dan disana travel Pak Yudhi sudah menjemput kami. Ceritanya kami menyewa 1 mobil plus sopir, supaya longgar bagasinya, dan memang sudah dianggarkan kantor..hehe.. :p

Perjalanan pun dimulai, seperti biasa kami menuju Mataram untuk rehat. Sehari sebelumnya Cahyo telah memesan 2 kamar di hotel Sunshine dengan tarif 100 ribu per kamar. Berdasarkan referensi internet, hotel ini tidak jauh dengan Mataram Mall. Cukup murah tarif tersebut mengingat hotel ini sangat strategis letaknya. Seperti biasa Pak Yudhi membelikan kami gorengan dan air mineral. Kami lahap memakan gorengan itu, enak sekali,,,haha,,apa gara-gara kelaparan ya.

Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, kami sampai di hotel Sunshine. Ternyata hotel ini masuk ke jalan kecil. Tapi masuknya gak terlalu jauh kok. Hotelnya pun lumayan bagus. Jam menunjukkan pukul 12 siang. Kami memutuskan untuk istirahat, baru sore nanti kami akan jalan-jalan dan beli oleh-oleh..hehe..

Sore hari pun datang, kami berangkat ke mall Mataram jalan kaki. Jarak hotel ke mall Mataram kira-kira 250 meter saja. Setelah kami sampai mall Mataram kami langsung meluncur ke KFC, maklum kami kelaparan. Ayam dan cream soup KFC sudah terngiang-ngiang di pikiran saya.. :D Sambil makan, kami menyusun rencana. Mau kemana kami setelah ini? Masih ngeblank. Setelah googling kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Kuta. Yak, bukan cuma Bali yang punya pantai Kuta, Lombok juga punya lhooo..hehe.. Tapi setelah googling berkali-kali, niat itu ditangguhkan karena berdasarkan sumber internet, di Pantai Kuta Lombok sering terjadi tindak kriminalitas. Setelah googling-googling lagi, kami memutuskan untuk pergi ke pantai Batu Bolong. Berdasarkan gambar di google pantai ini lumayan bagus.

Sebelum pergi kesana, kami memutuskan untuk beli oleh-oleh kaos Lombok. Ternyata di sebelah mall Mataram pas ada deretan toko oleh-oleh khas Lombok dengan harga grosir. Kami mborong kaos disana. Kaos disana dijual dengan harga 25 ribuan, dengan kualitas yang lumayan bagus. Untuk ukuran lebih dari XL, kaos dijual dengan harga 30 ribuan. Rencananya kami ingin beli dodol rumput laut disini, tapi kayaknya gak ada yang jual disini. Berhubung jam sudah menunjukkan jam setengah 5 sore kami memutuskan untuk segera berangkat ke pantai Batu Bolong untuk hunting sunset. 

Beruntungnya kami, karena di depan deretan toko oleh-oleh tersebut sudah ada taxi yang tidak berpenumpang, kami segera menaikinya. Kali ini kami menemui sopir taxi yang agak cerewet, ngomongnya ngalor ngidul. Kami cuma meng "iya" i aja. Untuk sampai di pantai Batu Bolong, dibutuhkan waktu kurang lebih setengah jam dari kota Mataram. Jalan yang kami lewati berkelok-kelok dan pemandangannya lumayan bagus. Sesampai di tempat tujuan, pak taxi menawarkan untuk menunggu kami dengan argo yang dimatikan. Kami setuju-setuju aja...alhamdulillah..lumayan.. :)

Baru nyadar setelah sampai di sana, bahwa ini bukan hanya pantai, tapi juga Pura. Sebelum masuk di kawasan pura ini, kami diwajibkan untuk memakai selendang dan membayar iuran sukarela. Untuk wanita yang sedang mens, dilarang memasuki kawasan pura ini. Setelah si embak-embak yang manis memakaikan saya selendang, kami segera masuk ke dalam pura. Tak lupa kami jepret-jepret dulu.
Pura Batu Bolong 2
Papan tulisan di Pura Batu Bolong
Masuk ke dalam pura, kami menuruni tangga ke arah batu yang bolong itu. Ternyata ada dua jalan. Yang pertama, ketika ingin melihat orang sembahyang maka ambil jalan ke atas. Yang kedua, kalau ingin menuju pantainya maka ambil jalur bawah yang melewati batu bolong itu. Pertama, kami menuju atas tangga untuk melihat aktifitas umat Hindu yang lagi sembahyang. Sebelum ke atas kami melewati sepasang patung atau arca, mungkin menurut kepercayaannya mereka adalah penjaga pintu gapura tersebut.
Pura Batu Bolong 3
Berpose sebelum masuk pura
Pura Batu Bolong 4
Arca di gapura masuk pura
Sampai di atas pura, pemandangan lautnya bagus banget. Selain itu jarang juga bisa ngelihat umat Hindu sembahyang dengan dibackground'i laut..hehe.. Di atas kami gak lama-lama, sungkan soalnya. Masak ada orang sembahyang kami malah foto-foto. :p
Pura Batu Bolong 5
Pura Batu Bolong
Pura Batu Bolong 6
Beberapa umat Hindu yang sedang bersembahyang di pura Batu Bolong
Kami turun tangga dan menuju arah pantai Batu Bolong. Untuk ke arah pantai kami harus melewati batu yang bolong itu tadi. Kami sempat kaget, karena batu bolongnya gak sama kayak gambar dari google yang kita searching tadi..hehe. Di google kelihatan gede batunya, pas pada kenyataannya kecil batunya, bolongnya juga kecil. Tapi tetep keren menurutku. Berikut foto jalur masuk dan keluar di batu bolong untuk menuju pantai itu.
Pura Batu Bolong 7
Jalan "Batu Bolong" dari pura menuju pantai
Pura Batu Bolong 8
Jalan "Batu Bolong" dari sisi pantai
Akhirnya kami nyampe di pantai, langsung dah pasang posisi duduk untuk menunggu sunset datang. Mas cahyo langsung beraksi mencari spot-spot terbaik untuk kameranya. Saya hanya beberapa kali memotret kalau ada even-even yang bagus aja..hehe.. Pasir di pantai ini hitam keemasan, membuat pantai ini terkesan agak kotor. Tapi tetep keren menurutku, soalnya kita bisa melihat pantai dengan background pura dan sunset. Wii,,hampir sama kayak di Tanah Lot lah..hehe.. 

Di pantai ini banyak orang memancing, mancingnya masih menggunakan alat tradisional yaitu tombak. Hari itu si pemancing kayaknya salah menombak. Pengennya menombak ikan lain, tapi malah ikan fugu yang lucu ini yang kena tombak. Kasian banget, untung lukanya gak parah jadi bisa balik ke tengah pantai.
Pura Batu Bolong 9
Ikan Fugu yang tertombak di pantai ini
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya sunset datang. Tapi sayang ada beberapa gumpalan awan yang menutupi matahari terbenam itu. Tapi gak papa, masih terlihat bagus dan elegan. Yang penting pikiran fresh bisa melihat pemandangan yang menurutku keren sekali. Berikut beberapa foto sunset di pantai Batu Bolong :
Pura Batu Bolong 10
Pura yang terlihat saat sunset
Pura Batu Bolong 11
Sunset di pantai Batu Bolong
Pura Batu Bolong 12
Siluet saya dan sunset
Setelah puas menikmati sunset di pantai ini, kami melanjutkan perjalanan pulang ke hotel. Beneran ini pak taxi ini mematikan argo. Ketika kami sudah masuk, argo dinyalakan lagi. Sebelum balik ke hotel, kami meminta pak taxi untuk mengantarkan kami ke toko oleh-oleh makanan. Disana kami membeli madu putih, minyak sumbawa, dodol rumput laut, dan beberapa makanan khas Lombok. Setelah waktu menunjukkan pukul 7 malam, kami memutuskan untuk pulang. Oh ya, info taxi dari Mataram ke Pura Batu Bolong pulang pergi menghabiskan 120 ribu rupiah, cukup murah jika dibagi rata orang tiga..hihi. Sampai hotel kami memutuskan untuk istirahat, karena besoknya kami harus ke bandara pagi-pagi. Cukup sampai disini petualagan saya di Nusa Tenggara. Jika di lain waktu ada kesempatan berpetualang di tempat lain pasti akan saya share. Terimakasih untuk para pembaca blog. Sampai jumpa di postingan berikutnya. :)

Selasa, 22 Januari 2013

Batu Bolong ke Tengah Pantai? Cuma Ada di Pantai Poto Batu

Selasa, Januari 22, 2013 0 Comments
Pantai Poto Batu 1
Pantai Poto Batu
Setelah puas menikmati air terjun Jereweh, Dipta mengajak kami mengunjungi pantai di sekitar Taliwang. Tidak jauh dari daerah Jereweh, mungkin hanya sekitar 30 menit perjalanan. Dipta gak menyebutkan apa nama pantainya, kami ngikut aja karena kami gak tau apa-apa..haha..

Setelah melewati medan yang berbelok-belok, khas jalan pantai, akhirnya kami sampai di jalan pantai Poto Batu. Kalau menoleh ke kanan akan keliatah tebing kapur, kalau menoleh ke kiri akan kelihatan deretan pantai yang bagus sekali. Sebelumnya kami juga melewati Pasar Ikan Jereweh. Kami senang bukan kepalang karena pemandangan di pantai ini bagus banget. Air lautnya biru kehijauan. Kami memarkir motor di pinggir jalan, kemudian kami turun ke pantai. Di pinggir jalan terlihat plang "Pantai Poto Batu" yang menggunakan bahasa yang agak unik. Gak lupa saya memotretnya,,hehe..
Pantai Poto Batu 2
Papan nama pantai Poto Batu
Sampe turun di pantai, saya terkagum-kagum dengan seonggok, eh bukan seonggok ding tapi sebongkah. Yak, sebongkah batu besar yang bolong, yang bisa dimasuki orang untuk sampai ke tengah pantai. Seruuu. Di atas batu itu ada bendera merah putih berkibar. Wow, nasionalis sekali.. :) Untuk masuk pantai ini, tarifnya adalah gratis, parkir pun juga gak bayar. Wah.. Gak lupa kami berfoto-foto dengan batu keren itu. Setelah selesai berfoto-foto, kami masuk ke dalam batu itu. Kami penasaran, ini batu buatan apa batu alami ya? kok bisa pas bolongnya gitu. Setelah masuk beberapa langkah ke dalam batu, kami bisa melihat hamparan laut yang luas. Walaupun tanpa masuk batu masih tetep bisa lihat hamparan laut juga,,haha. Tapi lebih seru kalo masuk ke dalem batu kayak gini deh. 
Pantai Poto Batu 3
Batu bolong di pantai Poto Batu
Pantai Poto Batu 4
Saya dan batu eksotis itu
Dari dalem batu itu kami duduk-duduk. Bosan hanya duduk-duduk, saya melompat keluar ke karang untuk melihat pemandangan laut dengan lebih jelas. Keren sekali, banyak karang. Kalau melihat laut lepas, dari kejauhan akan terlihat daratan yang gak tau itu pulau apa..haha. Dan tidak lupa aksi jepret-jepret dilakukan.
Pantai Poto Batu 5
Teman-teman yang ada di dalam batu
Pantai Poto Batu 6
Pak fotografer yang sedang memfoto kami
Pantai Poto Batu 7
Di pantai ini banyak karang-karang
Cukup segar sekali mata memandang pantai ini, cocok untuk olah raga mata..hehe. Keasyikan menikmati pantai ini, Dipta memanggil kami untuk mengajak mengunduh degan (kelapa muda). Haha, nekat sekali anak ini. Tapi seru juga, jarang-jarang bisa minum air kelapa muda dari petikan langsung. Kami pasrahkan semua pada Dipta, karena dia sangat berpengalaman sekali. Dia memanjat pohon kelapa kemudian mengupasnya secara manual,ckckck, kuat sekali. 
Pantai Poto Batu 8
Kelapa muda hasil petikan Dipta
Pantai Poto Batu 9
Kelapa muda yang sudah habis kami grogoti,,haha,,
Nikmat sekali minum kelapa muda langsung dari pohonnya. Selain gratis, alaminya itu lho..hehe..nikmat sekali. Setelah puas menikmati kelapa muda, kami melanjutkan sesi foto-foto, karena mas fotografer baik sekali mau memfoto kami berkali-kali. Berikut ini adalah foto-foto hasil jepretan mas fotografer.. :)

Pantai Poto Batu 10
Ada couple nyasar di gua
Pantai Poto Batu 11
Saya dan Amel berjalan ke arah pantai
Pantai Poto Batu 12
Merdekaaaaaaa.... :D
Pantai Poto Batu 13
Top markotop ini jepretannya mas Cahyo
Setelah puas berfoto-foto, dan berhubung hari sudah menjelang siang, yang pasti keadaannya panas banget disini, kami memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang, kami berencana ke daerah Taliwang, untuk mengantar Amel beli oleh-oleh. Konon katanya di Taliwang ada distro yang menjual baju dengan label "Lombok Hardcore". Dia mau nyarikan baju buat cowoknya, kami dengan sigap mengantar..haha. Sambil kami penasaran juga sama masakan "Ayam Bakar & Ayam Goreng Taliwang". Jadi setelah searching baju, kami memutuskan untuk makan masakan khas taliwang itu. Sayang penampakannya lupa gak dipotret, mungkin saking kelaparannya saya. Pokoknya warungnya ada di pojokan, deket counter hp..haha..lupa daerahnya.

Memasuki daerah Taliwang, kami terkagum-kagum dengan suguhan istimewa. Disana ada masjid agung taliwang, yang menurut saya elegan sekali. Keren banget masjidnya. Dibangun megah di tengah sawah. Masjid ini tampak begitu kokoh sekali. Begitu elegan. Berikut penampakannya.
Masjid Agung Taliwang
Masjid Agung Taliwang
Akhirnya di hari menjelang sore, tepatnya sebelum hujan mengguyur daerah ini, kami pulang. Rute pulang adalah sama dengan rute yang kami lewati saat berangkat tadi. Bersyukur sekali karena saya diberi kesempatan untuk melihat pemandangan yang sangat indah sekali. Semua bisa dinikmati secara gratis. Alhamdulillah. Jadi jika Anda sedang ada di Sumbawa, jangan lupa mampir ke pantai Poto Batu. Keren sekali pantai ini. Tapi hati-hati kalau mengendarai motor di daerah Sumbawa, karena disini banyak sapi dan kambing liar berkeliaran.. :D Sekian postingan dari saya, semoga bermanfaat.
Kambing Liar di Sekitar Jalan
Hati-hati saat berkendara karena banyak kambing liar disini

Senin, 21 Januari 2013

Uniknya Air Terjun Jereweh, Sumbawa Barat

Senin, Januari 21, 2013 1 Comments
Air Terjun Jereweh 1
Air terjun Jereweh saat kering
Pagi ini, di awal pertengahan Desember 2012 dan posisi masih di Sumbawa.  Ceritanya di kantor tugas masih belum begitu banyak, jadi yang ada dipikian cuma weekend ini mau main kemana, weekend besok mau main kemana lagi? hahaha.. Padahal di minggu-minggu akhir aku disini kelimpungan total karena deadline. Nasib ya nasib. Weekend yang lalu kami main ke pantai Tropical. Weekend ini yang penting main lagi, ceritanya ada temen anak PKL, Dipta namanya, yang aslinya Maluk, mau ngajak kami-kami untuk main ke air terjun Jereweh. Agak aneh ya namanya, tapi pas googling kok yang keluar gambar air terjunnya bagus banget..hehe. Kami gak menolak ajakan, apalagi kami gak perlu sewa motor. Pokoknya ngikut aja..hehe..

Pagi itu kami bertiga seperti biasa naik bus karyawan ke terminal Benete, nyampe disana Dipta dan temen-temennya udah jemput kami dan bawa kami ke rumahnya sebentar buat nunggu temen yang lain. Sembari nunggu temen yang lain datang, kami ngobrol-ngobrol sama ibuknya Dipta. Eh ternyata wong Jowo juga, alias orang Jawa. Kata beliau banyak orang Jawa yang hidup di Maluk. "Ini depan rumahku orang Kediri mbak, sebelahnya Jember, sebelahnya lagi...", begitu beliau bilang. Seru juga ya, seluruh Indonesia ngumpul disini. Setelah anggota tim terkumpul, kami meminta izin ke ibuknya untuk berangkat. Capcus berangkat. Rute pertama yang kami lewati adalah jalan pantai Maluk, lurus terus sampai ke terminal Benete lagi. Dari terminal Benete kita tinggal lurus aja ke arah Jereweh. Kira-kira jarak yang ditempuh dari daerah Benete ke Jereweh itu 15 km. Jalannya mulus banget, tapi memang rutenya berkelok-kelok, soalnya ini daerah pengunungan, tapi tandus ya...hehe.. Kalau tengok kanan kita bisa lihat tanaman-tanaman, kalau tengok kiri kita bisa lihat tebing.

Rasanya pantat ini udah panas, kok gak nyampe-nyampe ya..hehe. Kira-kira setelah 1 jam perjalanan, kami nyampe di gang kecil, lupa tulisannya apa. Masuklah kami ke jalan makadam (jalan setengah jadi), yang kami lihat cuma sawah. Ternyata ini jalan masuk air terjun Jereweh. Sayang ya, jalan masuknya belum diperbaiki sebagus jalan utama.
Air Terjun Jereweh 2
Jalan sekitar air terjun yang "makadam"
Pemandangan di kanan kiri cuma ada sawah aja, kami berjalan mengikuti Dipta sang pemandu. Memang jalannya gak berbelok-belok, jadi sudah ada arahnya. Jalan yang sebelumnya makadam sekarang ganti jalan tanah, apalagi sehari sebelumnya hujan, jadi becek dimana-mana. Sang pemandu akhirnya berhenti sekitar 15 menit perjalanan dari jalan besar, kami nyampai di pintu masuk air terjun Jereweh. Masih gak percaya kalau ini air terjun karena berasa kayak hutan..hehe.. Berikut penampakan pintu masuknya dan juga penampakanku tentunya.. :p
Air Terjun Jereweh 3
Bersama pintu masuk air terjun Jereweh
Setelah kami memarkir kendaraan, kami memasuki gapura tersebut. Sebelum bisa melihat air terjun, kami harus berjalan melewati hutan kecil kurang lebih 500 m jauhnya. Lumayan capek soalnya jalannya naik turun, harus menyingkap ranting-ranting juga kalau ada yang menghadang. Seru banget pokoknya, kayak menjelajah.. :D Nyampe disana kami agak kecewa, soalnya air terjunnya kering. hikzzz :( Padahal kalau gak kering bisa bagus banget. Padahal tadi malam kan hujan, tapi air terjunnya masih kering aja. Mungkin belum rejeki kami untuk melihat basahnya air terjun Jereweh..hehe. Gak papa dah, yang penting tetep jepret-jepret gitu :)
Air Terjun Jereweh 4
Berpose sendiri dengan keringnya air terjun ini
Air Terjun Jereweh 5
Berpose dengan pacar tentunya  :p
Air Terjun Jereweh 6
Mas cahyo memfoto punggung kami..hehe
Disini kami cuma sebentar saja, yang pertama karena kami agak kecewa air terjunnya kering, yang kedua karena kami digigiti nyamuk. Banyak sekali nyamuk hutan disini. Jadi tersugesti badan jadi gatel-gatel semua..hehe. Oh ya, hati-hati juga selain banyak nyamuk hutan, disini juga banyak kaki seribu. Jadi jangan sembarangan duduk di batang pohon bisa-bisa kaki seribu nempel di bokong..hehe (lebay).
Air Terjun Jereweh 7
Banyak kaki seribu di batang pohon
Sekian perjalanan di air terjun Jereweh, berhubung jam masih menunjukkan jam 10 pagi, kami berencana melanjutkan perjalanan ke Taliwang, kata Dipta disana ada pantai bagus bangeeet. Penasaran? cekidot Pantai Poto Batu ini ya.. Makasih. :)

Minggu, 20 Januari 2013

Antara Pantai Rantung dan Pantai Benete, Sumbawa

Minggu, Januari 20, 2013 0 Comments

Pantai Rantung 1
Setelah puas menikmati indahnya pantai Tropical, kami melanjutkan perjalanan kami berburu pantai-pantai lain. Pilihan pertama jatuh di pantai Rantung, karena pantai ini berbatasan lagsung dengan pantai Tropical, alias bersebelahan..hehe.. Keluar dari jalan pantai Tropical beloklah ke kiri, kira-kira perjalanan 5 menit, kami sudah sampai di pantai Rantung. 

Sayangnya pantai ini gak ada pintu masuknya, yang ada di pinggir jalan itu hotel dan restoran yang mengambil background pantai ini. Jadi kalau mau masuk pantai ini harus masuk jalan restoran dan hotel donk? bayar donk? eits, kami menemukan jalan makadam (jalan setengah jadi) yang kecil, yang cuma cukup dilalui untuk sebuah motor aja. Tepatnya ada di sebelah Rantung Food and Beverages Restaurant. Setelah susah payang melewati jalan yang setengah batu dan setengah pasir itu, akhirnya kesusahan itu terbayar dengan keindahan pemandangan pantai Rantung ini. Tidak lupa aksi jepret-jepret pun dimulai.
Pantai Rantung 2
Pantai rantung nan tandus
Pantai Rantung 3
Panas-panas di pantai Rantung
Pantai Rantung 4
Mau moto apa mas ini

Air laut di pantai ini biruuu jernih, ya bisa diliat di gambar,,hehe. Sayangnya di pantai ini gak ada gazebo ato tempat duduk dan sejenisnya, jadi disini kita cuma duduk di atas motor sambil kadang-kadang berdiri buat poto-poto. Menurutku pantai ini bagusnya kalau lagi sunset. Pas kapan hari diajak makan rame-rame sama atasan di warung sekitar pantai Rantung, berhasil mengabadikan sunset pantai ini yang langitnya keren banget, ungu-ungu gimana gitu.
Pantai Rantung 5
Beberapa waktu yang lalu diajak makan di sekitar pantai Rantung berhasil sedikit mengabadikan sunset
Pantai Rantung 6
Langit pantai Rantung yang indah banget di menjelang maghrib
Setelah puas menikmati pantai ini, sebenernya sih karena gak kuat kepanasan,,hehe, akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang. Soalnya waktu dah menunjukkan jam 13.30, berhubung perjalanan pulang ke Benete memakan waktu kurang lebih 45menit. Kami kan janjian balikin motor jam 4 sore. Rencananya kami mau mampir ke pantai Benete, soalnya pak atasan pernah bilang kalau pantai Benete juga lumayan bagus. Sip, berjalanlah kita menuju Benete, melewati jalan semula yang kami lewati menuju pantai Rantung tadi.

Di perjalanan pulang, sama seperti perjalanan berangkat, kami melewati daerah Sekongkang, kemudian Maluk dan kemudian sampai lagi di terminal Benete. Untuk menuju pantai Benete,  dari terminal hanya lurus saja. Kurang lebih 1 km, ada pertigaan, kalau ke kanan menuju Jereweh, kalau ke kiri ya menuju pantai Benete itu. Ada plang "Benete beach", dan jalannya kecil. Nyampailah kami di pantai Benete, lumayan sepi juga pantainya. Cuma ada satu warung makanan kecil yang gak ada atapnya. Untungnya ada gazebo disana, jadi kami bisa duduk-duduk dan jepret-jepret pastinya. Pantainya ternyata biasa. Pantai ini langsung berbatasan langsung dengan PT Newmont. Jadi kalau malam kayaknya bakal bagus bisa lihat kerlip-kerlip lampu PT Newmont dari pantai ini.
Pantai Benete 1
Memandang pelabuhan Benete dari pantainya
Pantai Benete 2
Perahu-perahu di pantai Benete
Pantai Benete 3
Leyeh-leyeh di gazebo pantai Benete
Pantai Benete 4
Perahu yang tidak terpakai
Pantai Benete 5
Pantai Benete landscape
Setelah cukup puas menikmati pantai ini, akhirnya kami pulang. Sebenernya gara-gara cuaca juga. Jadi ceritanya di akhir bulan seperti ini cuaca di daerah Sumbawa sering tidak menentu. Siangnya bisa panas, dan tiba-tiba mendung hitam berjalan cepat lalu hujan deras. Sebelum hujan datang, dan sebelum jam 4 sore kami sudah bergegas pulang dan mengembalikan motor ke pak ojek yang motornya kami sewa tadi. Kami masuk terminal dan menunggu bus ke Townsite datang. Dan busnya udah datang nih, waktunya kami pulang. Bersyukur karena bisa dikasih kesempatan untuk menikmati pantai-pantai indah di Sumbawa dalam waktu sehari. Sebenarnya belum puas, tapi apa daya..hehe.. Jadi buat pengunjung blog yang lagi ke Sumbawa Barat, jangan lupa main ke pantai Maluk, Tropical, Rantung, dan Benete, karena sangat bagus sekali. Cocok buat refreshing, dan yang pasti jaraknya berdekatan dan searah mengingat satu garis pantai. Terimakasih telah membaca postinganku. Sampai jumpa di bus, loh,, sampai jumpa di postingan berikutnya maksud saya.. :) 
Terminal Benete
Bus sudah datang, waktunya undur diri :)

Sabtu, 19 Januari 2013

Leyeh-leyeh di Pantai Tropical, Sumbawa Barat

Sabtu, Januari 19, 2013 0 Comments
Pagi itu kami menyewa motor di Maluk untuk berkeliling di daerah sekitar sini. Setelah puas dengan keindahan pantai Maluk, kami melanjutkan perjalanan ke pantai lain, yaitu pantai Tropical. Ceritanya berawal dari nyasar gitu..haha. hanya bermodalkan goolge map dan sinyal yang kembut-kembut. Dari arah pantai Maluk, kami sepakat untuk belok kiri dan mengikuti jalan. Pertama-tama jalan tampak meyakinkan, masih rame, banyak rumah. 

Baca juga : Mengademkan Pikiran di Pantai Maluk, Sumbawa

Kurang lebih 15 menit kemudian baru kami melewati hutan, jalan yang naik turun, kanan kiri tanaman semua. Pertamanya sempat ragu sih, tapi setelah dicek ke navigation ternyata arah kita ini semakin melewati pantai. Kalau gak salah kami melewati kota Sekongkang, baru deh gak yakin kalau jalan ini bener. Setelah kurang lebih 45 menit perjalanan dan mengandalkan feeling, tibalah kami di suatu jalan yang kami gak asing lagi. Jalannya naik turun, kita bisa lihat pantai kalau menengok kanan. Pemandangannya baguuuuus bangeeet. Cekidot jepretannya:
Pantai Tropical 2
Pemandangan di jalan menuju pantai Tropical
Hmm.. ternyata itu daerah Rantung. Ceritanya beberapa waktu lalu, atasan pernah ngajak makan di daerah situ. Ternyata pantai Tropical ini bersebelahan sama pantai Rantung dan taunya pantai Tropical ini deket banget sama gate PT Newmont. Dari pintu gate IT, cuma tinggal keluar, nemu perempatan tinggal lurus aja. Kami gak nyangka kalo sedeket itu..hihi..

Dari Rantung, kami nemu perempatan yang kalau belok kiri ke arah gate itu, kalau belok kanan ke arah pantai Tropical. Langsung kami belok kanan dan bisa ditebak sendiri yang bisa kami lihat hanya tanaman-tanaman alias hutan. Sempat beberapa monyet berhamburan di jalan, maklum disini monyet sangat banyak sekali. Tapi ketika motor yang kami naiki mulai mendekat, monyetnya balik lagi masuk ke hutan, pemalu rupanya. Sebelum tiba di pantai Tropical, kami melewati satu hotel yang sedang dalam tahap pembangunan. Disana gak ada tempat parkir, jadi ya motor diparkir sekenanya saja, panas. Masuk pantainya pun gak bayar. Dan ternyata pengunjung pantai itu cuma kami bertiga dan beberapa penduduk lokal. Wowww, berasa pantai private. Keren sekali pantai ini, air lautnya biru kehijauan, dan jernihnya minta ampun. Kalau menengok di sebelah kanan pantai akan tersuguh dua bukit yang kokoh menjulang.
Pantai Tropical 3
Warung yang ada di pantai Tropical
Pantai Tropical 4
Dua bukit yang elegan di pantai ini
Pantai Tropical 5
Bukit elegan tampak lebih dekat
Disini cuma ada satu warung yang menjual makanan kecil. Kami nyampe sini jam 11 siang, bisa dibayangkan bagaimana panasnya kan ya. Untungnya ada gazebo nganggur gak ada yang make. Sebelum duduk di gazebo itu, saya jepret-jepret dulu. Kebetulan batrei kamera mas cahyo habis, jadi ya jepret-jepret pake kamera hape seadanya. Tapi mas cahyo berjasa memfoto saya dan cowok saya disini pake kamera hp..hehe..
Pantai Tropical 6
Leyeh-leyeh di sebatang kayu pantai Tropical
Setelah cukup puas berfoto-foto dengan batang kayu yang juga elegan itu, kami menuju gazebo untuk duduk. Keadaan gazebonya agak miris, reyot-reyot gimana gitu, tapi ya masih layak lah buat didudukin. Yang penting gak kena sinar matahari kan. Beginilah penampakan gazebonya, dan juga penampakan cowokku dan bukit elegan itu. :p
Pantai Tropical 7
Seorang cowok yang lagi nglamunin pacarnya..cieh.. :p
Kami menghabiskan waktu di gazebo kurang lebih selama 1 jam. Seneng banget disini, duduk sambil langsung menatap laut yang indah pake banget. Gak bosan mata ini memandang. Bagi pengunjung blog yang sedang ada di Sumbawa Barat, saya rekomendasikan buat main ke pantai Tropical ini karena bagus pake banget. Ada sayangnya sih, sampah masih ada yang sedikit berkeliaran disini, tapi masih bisa ditolerir.

Di gazebo kami berbincang-bincang, dan bersepakat setelah ini lanjut ke pantai Rantung dan pantai Benete, mumpung ada motor gitu..hehe. Setelah kurang lebih 1,5 jam kami disini menikmati indahnya pantai Tropical, waktunya kami tancaaap ke pantai lain. Nilai pantai ini 9 menurut saya,,hehe,,agak lebai sih,,tapi beneran bagus pantai ini. Jadi kalau ke Sumbawa Barat, jangan lupa main ke pantai Tropical :)
Pantai Tropical 8
Perahu yang diparkir di pantai Tropical
Pantai Tropical 9
Nelayan yang selesai mencari ikan

Baca juga : Antara Pantai Rantung dan Pantai Benete, Sumbawa